Rangkul Difabel, ANWECA Garmen Ciptakan Produk Kelas Dunia

Oleh : Kormen Barus | Minggu, 03 Desember 2017 - 21:39 WIB

Anweca Garmen (dok-Industry.co.id)
Anweca Garmen (dok-Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Tak banyak pelaku usaha  yang menyediakan lapangan kerja bagi para penyandang disabilitas.

Namun siapa nyana, Donda Lucia Hutagalung,  Pendiri & Pemilik PT Anugraha Wening (ANWECA) dan PT Adita Dhanya Anindita (ADA), perusahaan garmen & trading, di Kawasan Meruya Selatan, Jakarta Barat, membuktikannya, dengan menyasar para penyandang tuna rungu sebagai tenaga kerja utamanya.

Dibawah bendera ANWECA untuk fasilitas produksi di Jakarta dan Jawa Tengah, Donda, demikian disapa, menjadi penolong ekonomi bagi 24 tuna rungu dan ratusan karyawan normal lainnya.

Menurut Donda, para penyandang disabilitas itu bekerja di bagian produksi sebagai penjahit. Hasil pekerjaan para penyandang difabel itu tidak ada bedanya dengan pekerja lain. Dalam pekerjaan tersebut para difabel terbukti bisa melakukan pekerjaan pabrik dan layak mendapatkan kesempatan yang sama dengan bukan penyandang disabilitas.

Mempekerjakan kaum difabel di beberapa tahun terakhir adalah bentuk kepedulian dan panggilan jiwanya. Karena apa yang dilakukannya,  tak hanya menguntungkan secara ekonomi bagi kaum difabel. Tapi ada yang jauh lebih bermakna, yaitu bagaimana membuat para penyandang tuna rungu ini merasa percaya diri dan dihargai sebagai manusia.

Menurutnya, proses kerja kaum difabel,  penyesuaiannya butuh waktu. Kendati di saat-saat awal banyak tantangan, namun kata Donda, dengan penuh kesabaran, banyak belajar dan melakukan beberapa penyesuaian dalam proses pengerjaan, semuanya berjalan lancar.

Memang, para karyawan difabel yang baru mulai bekerja tidak diharuskan untuk memenuhi target produksi tertentu. Hal ini dilakukan guna menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi para karyawan difabel sehingga mereka dapat bekerja lebih produktif.

"Orang difabel tidak boleh stres, dalam keterbatasan mereka yang dikasih awal itu hal yang mudah-mudah dulu. Kalau mereka mau nambah pekerjaan, mereka akan nambah sendiri. Mereka atur sendiri," kata dia.

Menurut Donda, dibandingkan pekerja normal, difabel tuna rungu , justru jauh lebih fokus, tekun, & rapi dalam bekerja.

“Kalau pekerja normal lainnya bisa bekerja sambil ngobrol, penyandang disabilitas justru menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja saat jam kerja,” ujar ibu dua putri, ini.

Donda mengungkapkan,saat dirinya berkomunikasi, selalu lambat, agar para difabel bisa mengikutinya. Karena apa yang disampaikankan oleh Donda, akan diterjemahkan oleh seorang difabel yang sudah mahir dan mengerti, lalu dikomunikasikan dengan bahasa mereka ke difabel lainnya.

Sejumlah penyandang disabilitas tuli yang dipekerjakan itu, kata Donda, menjalankan aktivitas dari proses produksi jahit-menjahit, hingga membuat pola pakaian.

Mereka mampu menghasilkan produk pakaian berkualifikasi tinggi Mandatory Corporate Needs, antara lain Safety Vest, Flame Resistant Clothing, Rainwear, dan lainnya.

Kemampuan mereka dalam menghasilkan produk kelas dunia, membuat ANWECA meraih sertifikasi standard internasional.

Seperti Bersertifikat International  (misalnya: EN-471 untuk Safety Vest ; EN ISO 11612, NFPA 2112 (2012), NFPA 70E untuk Flame Resistant Clothing : dan banyak lagi lainnya), Bersertifikat TKDN (bahkan ada satu produk dimana ANWECA memiliki satu-satunya Sertifikat TKDN di Indonesia), Produksi memakai US Federal Standard, dengan Quality Control garment yang cukup ketat. 

Sebagian proses produksi dikerjakan oleh para Difabel terlatih, telah memiliki Sertifikat ISO 9001:2008, telah terdaftar pada Buku APDN (Apresiasi Produk Dalam Negeri) ESDM, sejak 2013, sebagai perusahaan Indonesia pertama yang mampu memproduksi baju anti api.

Saat ini produk-produk garmen perusahaan tercatat telah digunakan oleh sejumlah perusahaan nasional dan multinasional diantaranya produk Rompi Keamanan (safety vest), Pelanggan yang utama adalah perusahaan tambang besar dan migas besar di wilayah Indonesia Timur, yang mensyaratkan mutu standard internasional.

Untuk produk Baju Anti Api, Pelanggan yang utama adalah perusahaan minyak terbesar di wilayah Indonesia Barat. Untuk produk anti peluru Pelanggan utama adalah POLRI.

Tak hanya di dalam negeri, saat ini Donda mengaku tengah melakukan penjajakan untuk mensuplai produk garmen untuk perusahaan-perusahaan di beberapa negara tetangga, dan diharapkannya dapat mulai terwujud dalam waktu dekat.

Donda mengatakan, langkah merekrut kaum disabilitas menurutnya juga bagian dari apresiasi perusahaan dalam memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada setiap tanggal 3 Desember.

Dilanjutkan Donda, dalam perekrutan SDM dari kaum disabilitas, perusahaan bekerjasama dengan sebuah Yayasan yang memberikan pendidikan dan pelatihan ketrampilan untuk kaum disabilitas Tuli di beberapa kota di Indonesia.

“Dengan mempekerjakan kaum disabilitas, maka mereka akan punya kesempatan membangun kemandirian ekonomi,” ujarnya.

Sementara itu Pemerhati Independen Disabilitas Tuli, Kusuma Prabandari, mengaku, menyambut gembira langkah Anweca dan ADA.

Kusuma berharap semakin banyak perusahaan atau intansi yang mempercayakan kebutuhan garmennya kepada Anweca dan ADA.

“Jadi, jika Pelanggan tetap mempercayakan kebutuhan garmentnya kepada Anweca dan ADA, secara otomatis semakin banyak kaum disabilitas yang tertolong dalam kemandrian ekonomi mereka”, imbuh Kusuma Prabandari.

 Dalam kesempatan tersebut Donda sekaligus memberi apresiasi kepada para pelanggannya yang selama ini sangat peduli dengan kaum disabilitas sehingga terus menyalurkan pesanannya kepada perusahaan.

“Dengan memesan produk garmennya kepada kami, telah memberi bantuan secara berkesinambungan bagi kelangsungan hidup kaum disabilitas meski tetap mengutamakan kualitas produk yang kami produksi,” ujarnya.

 ANWECA sendiri adalah perusahaan garmen dan trading yang membuat produk safety, baju antipeluru, baju antiapi, dan jas hujan dengan kualitas unggul. Produksi memakai US Federal Standard dengan quality control garmen yang cukup ketat.

Produk dibuat dari bahan impor yang dipadukan dengan bahal lokal (Tingkat Kandungan Dalam Negeri).

 Diketahui, penyandang disabilitas yang jumlahnya mencapai sekitar 30 juta dari populasi penduduk Indonesia masih menghadapi tantangan, khususnya di bidang ketersediaan lapangan pekerjaan.

Catatan termutakhir sebagaimana dilansir dari penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia pada akhir 2016 pada laman rappler.com menunjukkan hanya 51,12 persen penyandang disabilitas yang berpartisipasi dalam pasar kerja.

Lantas, jika dibandingkan, jumlah tersebut sangat rendah ketimbang pekerja non-difabel yang mencapai 70,40 persen. Bahkan, masih menurut penelitian itu, hanya 20,27 persen penyandang disabilitas kategori berat yang bekerja.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri

Jumat, 19 April 2024 - 19:28 WIB

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM). Tim yang terdiri dari…

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…