Kemitraan Strategis Pacu Industrialisasi

Oleh : Kormen Barus | Minggu, 03 Desember 2017 - 10:35 WIB

Presiden Jokowi-Presiden Moon menyaksikan penandatanganan MoU di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (9/1. (Foto: Humas/Oji)
Presiden Jokowi-Presiden Moon menyaksikan penandatanganan MoU di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (9/1. (Foto: Humas/Oji)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kemitraan mendukung aktivitas dan kinerja industri, memperluas investasi di kawasan industri, serta menerapkan inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas dan daya saing industri.

Bertempat di Istana Bogor, Kamis (9/11/2017) lalu, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Paik Un-gyu, disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in,  melakukan nota kesepahaman (MoU).

Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat membuat payung kerja sama dalam upaya mempercepat pengembangan sektor industri potensial di antara kedua negara. Langah sinergi ini, antara lain: kebijakan industri, peningkatan investasi, dan transfer teknologi, yang diharapkan mampu mendorong perekonomian yang saling menguntungkan.

Menteri Airlangga menyebutkan, beberapa sektor industri yang dicakup dalam kerja sama tersebut, di antaranya industri logam, permesinan, otomotif, perkapalan, penerbangan, dan elektronik.  Termasuk juga industri berbasis agro, industri kimia dan tekstil, serta industri kecil dan menengah.

“Kami menyepakati untuk membentuk kemitraan strategis khusus. Salah satu implementasinya adalah akselerasi industrialisasi di Indonesia,” ujar Menteri Airlangga.

Menurut Menperin, kemitraan mendukung aktivitas dan kinerja industri, memperluas investasi di kawasan industri, serta menerapkan inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas dan daya saing industri kedua negara.

Beberapa bentuk kerja sama yang akan dilakukan, seperti pelaksanaan konferensi dan simposium, studi dan proyek bersama, serta pengembangan capacity building, pendidikan dan pelatihan, termasuk juga proyek penelitian dan bertukar informasi mengenai perkembangan teknologi baru.

Sementara itu, Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Harjanto, mengungkapkan, Indonesia dan Korea Selatan telah memiliki kerja sama teknik di bidang industri dan teknologi melalui penandatanganan MoU antara Kemenperin dengan Korean Institute of Industrial Technology (KITECH) mengenai pendirian lembaga Korea Indonesia Technology Center (KITC) pada tahun 2006.

Kerja sama tersebut, kata dia,  dipandang cukup menguntungkan Indonesia khususnya dalam pengembangan teknologi dan industri. Kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang MoU kerja sama hingga saat ini. Bidang-bidang yang menjadi aktivitas kerja sama tersebut, antara lain metallurgy, textile, industrial equipment, manufacturing technology, advanced material, electronic, dan maritime.

Dengan dukungan dari Kemenperin, Harjanto mengatakan, Departemen Metalurgi dan Material - Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang bekerjasama dengan KITECH telah mendirikan Korea Indonesia Root Technology Center (KIRC) pada 14 April 2015. Keberadaan KIRC ini diharapkan dapat mendukung teknologi di bidang manufaktur logam, khususnya untuk teknologi dasar seperti casting, welding, heat treatment, metal forming, mold & dies making, dan lain-lain.

Realisasi investasi

Sebelumnya, Menperin menyampaikan, pihaknya terus mendorong realisasi investasi dari para pelaku industri Korea Selatan yang berkomitmen ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Misalnya, Lotte Chemical Titan yang akan berinvestasi sebesar USD3,5 miliar di Cilegon, Banten untuk memproduksi naphtha cracker dengan total kapasitas sebanyak dua juta ton per tahun.

Bahan baku kimia tersebut diperlukan untuk menghasilkan ethylene, propylene dan produk turunan lain. Rencananya, proyek ini akan membuka lapangan pekerjaan sebanyak 9.000 orang. Kementerian Perindustrian tengah memfokuskan industri petrokimia sebagai salah satu sektor yang diprioritaskan pembangunannya didalam negeri karena berperan penting sebagai pemasok bahan baku bagi banyak manufaktur hilir seperti industri plastik, tekstil, cat, kosmetika hingga farmasi.

Menperin telah melakukan pertemuan dengan Chairman Lotte Group Dong Bin Shin beserta jajarannya. Kesepakatannya adalah  proyek ini dipercepat. Awalnya, konstruksi ditargetkan dimulai pada akhir tahun 2018. Ada beberapa hal teknis yang perlu didukung, seperti pembangunan pelabuhan, infrastruktur, dan pemberian fasilitas tax holiday.

Airlangga juga mengemukakan, investasi manufaktur lain dari Korea Selatan yang menunjukkan kemajuan cukup baik, yakni Pohang Iron Steel Company (Posco) yang bekerja sama dengan PT Krakatau Steel Tbk untuk mengembangkan lini baru produk baja melalui anak usahanya, PT Krakatau Posco.

Krakatau Posco akan bekerja sama dengan Nippon Steel untuk membangun pabrik penghasil cold rolling mill, karena end user-nya banyak dari Jepang seperti sektor otomotif. Target tahun 2019 sudah dimulai. Perusahaan ini pun tengah mempercepat pembangunan proyek klaster 10 juta ton baja di Cilegon yang diperkirakan tercapai pada tahun 2025.

Di sektor otomotif, Kemenperin telah mendorong Hyundai Motor Corporation (HMC) agar meningkatkan investasinya di Indonesia. Kemenperin merekomendasikan jika pihak HMC ingin berinvestasi di Indonesia, dapat mencari strategi yang berbeda dengan para pesaingnya, sebagai contoh adalah mengisi pasar sedan. Apalagi, Kemenperin tengah memacu produksi sedan bagi pasar ekspor seiring upaya terhadap penurunan PPnBM untuk sedan.

Selanjutnya, Indonesia dan Korea memiliki kerja sama yang sangat progresif di bidang industri kedirgantaraan. Pada Januari 2016, kedua belah pihak telah menandatangani perjanjian senilai USD1,3 miliar untuk pengembangan jet tempur baru. Pesawat ini akan mulai dioperasikan pada pertengahan tahun 2020.

Adapun dalam submarine project, kerja sama yang disepakati adalah pembangunan tiga kapal selam diesel elektrik. Kapal selam pertama dan kedua sedang dalam tahap konstruksi di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Okpo, Korea Selatan. Sementara pembuatan kapal selam ketiga akan dilakukan di PT. PAL Indonesia dengan proses transfer of technology (ToT). Saat ini PT. PAL sedang membangun sarana pembangunan kapal selam.

Kedua negara juga berkomitmen untuk mendukung aktivitas dan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM). Pasalnya, sektor ini berpotensi menggerakkan perekonomian nasional. Misalnya, kerja sama di industri kreatif, salah satunya melalui Korean Creative Content Agency di Jakarta.

Berdasarkan data yang diperoleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), perkembangan realisasi investasi Korea Selatan pada sektor industri dari tahun 2014 sampai 2016 terus mengalami peningkatan. Pada 2014, Korea Selatan telah melakukan realisasi investasi sebanyak 490 proyek dengan total investasi sebesar USD640,4 juta.

Pada 2015, sebanyak 1.225 proyek dengan total investasi sebesar USD597 juta, dan tahun 2016 sebanyak 1.127 proyek dengan total investasi sebesar USD647,5 juta. Sedangkan, untuk tahun 2017 (per triwulan III) sebanyak 918 proyek dengan total investasi sebesar USD833,8 juta.

 

 

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat

Selasa, 23 April 2024 - 14:13 WIB

Perjalanan Sastra Agoda: Tujuh Destinasi Sempurna yang Membuat Cerita Lebih Hidup

Dalam rangka merayakan Hari Buku Sedunia, Agoda mengubah perjalanan fantasi menjadi petualangan nyata, mengundang para penggemar sastra untuk menjelajahi lokasi-lokasi inspiratif dari buku-buku…

Acer serahkan bibit mangrove ke SeaSoldier di Tanggerang

Selasa, 23 April 2024 - 13:59 WIB

Acer Indonesia Tanam Ribuan Mangrove

Sebagai bentuk perwujudan komitmen berkelanjutan perusahaan dalam melestarikan lingkungan, Acer Indonesia hari ini memulai penanaman ribuan mangrove, yang merupakan bagian dari rangkaian perayaan…

Bitcoin

Selasa, 23 April 2024 - 13:56 WIB

Kenapa Harga Bitcoin Selalu Fluktuasi? Inilah 7 Alasan Utamanya!

Harga Bitcoin dipasaran selalu mengalami perubahan. Kondisi naik dan turun harga Bitcoin ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi para investor untuk menganalisa setiap perubahan dan mencari…

Presiden Prabowo dan Wapres Gibran

Selasa, 23 April 2024 - 13:08 WIB

Hormati Putusan MK, Persis Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran

Usai melalui berbagai rangkaian sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI) memutuskan sengketa Pemilihan Presiden 2024 yang menolak permohonan…

Tinjau Proyek Pembangunan Tol Bayung Lencir- Tempino Seksi 3 , Meteri PUPR Apresiasi Kinerja Hutama Karya

Selasa, 23 April 2024 - 12:31 WIB

Tinjau Proyek Pembangunan Tol Bayung Lencir- Tempino Seksi 3 , Meteri PUPR Apresiasi Kinerja Hutama Karya

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Bayung - Lencir - Tempino Seksi 3 garapan PT Hutama Karya (Persero)…