Waspada, Diabetes Bergeser ke Kaum Muda Produktif

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 22 November 2017 - 08:38 WIB

Waspada, Diabetes Bergeser ke Kaum Muda Produktif (Kormen)
Waspada, Diabetes Bergeser ke Kaum Muda Produktif (Kormen)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Angka kejadian diabetes terus meningkat di seluruh dunia. Menurut data International Diabetes Federation, hingga saat ini sebanyak 199 juta wanita di seluruh dunia menderita diabetes.

Angka ini diproyeksikan akan meningkat hingga 313 juta wanita di tahun 2040. Diabetes menjadi penyebab kematian nomor 9 pada wanita di seluruh dunia. Adapun jumlah kematian wanita akibat diabetes sebesar 2,1 juta jiwa setiap tahunnya.

Tren diabetes tidak hanya diderita oleh kelompok usia tua, namun sudah bergeser ke kelompok usia muda dan produktif. Akibat dari pergeseran ini semakin banyak wanita berusia reproduktif yang mengidap diabetes. Hingga saat ini, 2 dari 5 wanita berusia reproduktif menderita diabetes, dengan jumlah mencapai lebih dari 60 juta wanita di seluruh dunia.

dokter Farid Kurniawan, dari Divisi Metabolik dan Endokrin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dalam acara Media Briefing di Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Selasa (21/11/2017), mengatakan, terdapat beberapa faktor risiko yang membuat wanita terkena diabetes gestasional.  Pertama, Usia wanita saat hamil yang lebih tua.

Usia wanita di atas 30 tahun, menurut dokter Farid,  memiliki risiko tinggi terkena diabetes gestasional. Kedua, Kegemukan atau obesitas. Sang calon ibu memang sudah memiliki berat badan berlebih sebelum hamil. Ketiga, Kenaikan berat badan berlebih pada saat hamil. Misalnya, saat trimester pertama, berat badan seorang ibu hamil sudah mencapai 15 kilogram. Hal tersebut dikhawatirkan bisa membuat bumil terkena diabetes. Keempat, Riwayat penyakit diabetes melitus gestasional di keluarga. Kelima, Riwayat penyakit diabetes melitus gestasional pada kehamilan sebelumnya. Keenam, Riwayat stillbirth (kematian bayi dalam kandungan). Ketujuh, Riwayat melahirkan bayi dengan kelainan kongenital. Kedelapan, Glukosuria (kadar gula berlebih dalam urin) saat hamil. Kesembilan, Riwayat melahirkan bayi besar (>4000 gram).

Menurutnya, agar terhindar dari kondisi tersebut, sebaiknya setiap wanita melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil. Terutama pengecekan kadar gula darah. “Selain itu, lakukan penerapan pola hidup sehat dari sejak sebelum lahir. Yakni pengaturan diet, perbanyak konsumsi serat, dan olahraga,”ujarnya.

Wanita penderita diabetes umumnya sulit hamil atau mengalami kesulitan selama proses persalinan. Jika tidak didukung dengan perencanaan pre-konsepsi, diabetes dapat menyebabkan mordibitas dan mortalitas pada ibu dan bayi. Selain diabetes tipe 1 dan tipe 2, diabetes gestasional juga secara unik memengaruhi wanita pada masa kehamilan. Berdasarkan riset International Diabetes Federation, 90% kasus diabetes pada wanita hamil merupakan kasus diabetes gestasional.

Diabetes gestasional sangat berbahaya karena menjadi penyebab utama dalam kasus kematian ibu dan bayi serta menimbulkan komplikasi serius pada proses persalinan. Data Lancet 2011, sebanyak 3 juta bayi lahir mati setiap tahunnya akibat diabetes gestasional. Kehamilan yang disertai dengan diabetes gestasional juga berisiko menyebabkan kematian ibu hingga 4 kali lipat.

 

Ibu hamil penderita  diabetes gestasional umumnya mengalami komplikasi saat proses persalinan dan cenderung melahirkan bayi dengan berat badan berlebih, atau melahirkan bayi prematur atau cacat fisik.

Meskipun diabetes gestasional merupakan fenomena yang bersifat sementara, lebih dari 50% wanita hamil dengan diabetes gestasional rentan menderita diabetes tipe 2. Fase perkembangan diabetes gestasional menuju diabetes tipe 2 umumya terjadi 5-10 tahun setelah melahirkan . Tidak hanya itu, bayi dari wanita yang menderita diabetes gestasional juga berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2, kelebihan berat badan dan obesitas saat menginjak usia anak-anak dan remaja.

Meski begitu, perkembangan fase diabetes gestasional menuju diabetes tipe 2 sebagian besar dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Presiden Ir. H. Joko Widodo melalui INPRES No. 1/2017 telah mencanangkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dengan 3 aktivitas utama yaitu peningkatan aktivitas fisik, peningkatan pembudayaan konsumsi sayur dan buah, serta deteksi dini faktor risiko PTM/skrining kesehatan berkala untuk menyaring kasus diabetes secara dini, serta kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan untuk memutus kejadian penyakit diabetes.

Selain itu, pemerintah telah menjalankan program pengendalian diabetes berupa:  a.          Pendekatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) untuk mendeteksi obesitas di tingkat keluarga yang berpotensi menjadi diabetes.  b.      SPM (Standar Pelayanan Minimal) Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mendukung program deteksi dini pada usia produktif, yaitu skrining usia produktif untuk faktor risiko penyakit tidak menular termasuk diabetes.

 

Melalui peringatan Hari Diabetes Sedunia 2017 yang mengusung tema Woman and Diabetes, Kementerian Kesehatan terus menerus menggugah kesadaran masyarakat agar lebih peduli dan waspada terhadap bahaya diabetes dengan melibatkan semua pihak dalam upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko dengan perilaku hidup sehat, mampu mendeteksi gejala awal diabetes, serta memastikan masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang baik, tepat, dan terjangkau.

Sementara itu, dr. H. Mohamad Subuh, MPPM – Direktur Jenderal Pencegahandan Pengendalian Penyakit (P2P), menjelaskan, diabetes gestasional sangat berbahaya karena menjadi penyebab utama dalam kasus kematian ibu dan bayi serta menimbulkan komplikasi serius pada proses persalinan.

Data Lancet 2011, sebanyak 3 juta bayi lahir mati setiap tahunnya akibat diabetes gestasional. Kehamilan yang disertai dengan diabetes gestasional juga berisiko menyebabkan kematian ibu hingga 4 kali lipat.

Ibu hamil penderita diabetes gestasional umumnya mengalami komplikasi saat proses persalinan dan cenderung melahirkan bayi dengan berat badan berlebih, atau melahirkan bayi prematur atau cacat fisik.

Meskipun diabetes gestasional merupakan fenomena yang bersifat sementara, lebih dari 50% wanita hamil dengan diabetes gestasional rentan menderita diabetes tipe 2. Fase perkembangan diabetes gestasional menuju diabetes tipe 2 umumya terjadi 5-10 tahun setelah melahirkan1. Tidak hanya itu, bayi dari wanita yang menderita diabetes gestasional juga berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2, kelebihan berat badan dan obesitas saat menginjak usia anak-anak dan remaja.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).