Pembangunan Infrastruktur Perlu Fokus Perlancar Distribusi Pangan

Oleh : Ridwan | Selasa, 21 November 2017 - 13:18 WIB

Ilustrasi Pembangunan Infrastruktur (Ist)
Ilustrasi Pembangunan Infrastruktur (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pembangunan sektor infrastruktur yang sedang digalakkan di berbagai daerah perlu fokus diarahkan guna memperlancar jalur distribusi pangan sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nusantara.

"Pembangunan infrastruktur harus diarahkan untuk mendukung terciptanya jalur distribusi bahan pangan yang lebih efisien, termasuk bahan pangan yang diimpor dari luar negeri," kata Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hizkia Respatiadi, Senin (20/11/2017)

Menurut Hizkia, hal tersebut penting antara lain mengingat harga pangan di Tanah Air masih terbilang tinggi dan relatif tidak terjangkau oleh sebagian kalangan.

Ia berpendapat semakin beragam tantangan yang dihadapi dunia pertanian d Indonesia seperti kurangnya pasokan komoditas pangan dari petani lokal berakibat tingginya harga komoditas tersebut.

Selain itu, ujar dia, luasnya wilayah Indonesia juga berakibat pada adanya biaya distribusi yang akan ditanggung oleh konsumen.

Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur diharapkan mampu mencapai kestabilan harga dan ketersediaan komoditas pangan di seluruh wilayah Indonesia.

"Pembangunan infrastruktur akan bermanfaat secara maksimal kalau bisa ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat kelompok terendah," ucapnya seperti dilansir Antara.

Penyediaan jenis infrastruktur yang tepat, katanya, juga akan menciptakan jalur distribusi pangan yang efisien antardaerah, serta komoditas lokal maupun impor akan dapat didistribusikan secara merata ke berbagai daerah.

Sebelumnya, CIPS juga mengingatkan berbagai pihak dapat mengoptimalkan peran serta dalam perdagangan internasional sebagai upaya menunjang ketahanan pangan di dalam negeri.

"Indonesia belum sepenuhnya mau melibatkan diri dalam perdagangan internasional, terutama yang berkaitan dengan komoditas pangan," kata Hizkia Respatiadi.

Menurut dia, swasembada pangan seperti yang dicanangkan oleh pemerintah, bukanlah satu-satunay langkah yang bisa diambil kalau ingin mencapai tujuan ketahanan pangan.

Ia berpendapat pemerintah harus bersikap realistis terkait swasembada pangan, antara lain karena faktor bertambah jumlah penduduk, berkurang petani dan lahan pertanian serta gencar pembangunan infrastruktur.

Kesemua hal tersebut, lanjutnya, dapat menjadi hal-hal yang menghambat tercapai swasembada pangan.

Hizkia menegaskan, supaya bisa menekan tinggi harga pangan saat ini, perlu mengoptimalkan perdagangan internasional.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penyelesaian isu ketahanan pangan di Indonesia memerlukan koordinasi antarkementerian dan juga antarpemerintah pusat dan daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.