Unit Usaha Syariah Sumbang Kredit Macet ke Konsolidasi Bank BJB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-PT Pefindo masih memberikan outlook peringkat stabil terhadap Bank BJB, baik peringkat  Bank dan obligasi. Meskipun saat ini, anak usaha, Unit Usaha Syariah (UUS) BJB tersandung masalah pada sisi kualitas pembiayaan.

Analis Pefindo, Hendro Utomo mengatakan, atas masalah kualitas pembiayaan buruk dari UUS-nya, dapat berdampak ke peringkat.

"Saya sampaikan terkait emisi obligasi dan subordinasi, seperti kami sampaikan salah satu faktor yang menirut kami membatasi peringkat yaitu Non Performing Loan (NPL) yang tinggi terutama segmen produktif dan yang dari BJB syariah. Perhitungkan kondisi anak usaha ke rating induk," kata dia di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Ia mengatakan, secara bank BJB sendiri NPL hanya 1,5%, namun jika dikonsolidasikan dengan UUS-nya, NPL tembus 2,9%. Meskipun kontribusi aset UUS ke BJB hanya 6% sampai 6,5%.

"Rating kami cakup kondisi anak usaha yang dirating. Kami lihat BJB cukup dibebani kondisi bjb syariah, secara konsokidasi NPL belum terlalu baik.Jika tidak dihitung syariah, NPL hanya 1,5%, tapi bjb syariah tinggi, jika di konsolidasikan NPL bjb capai 2,9%," katanya.

Sampai saat ini, kata dia, Pefindo memberikan peringkat idAA- untuk rencana emisi obligasi berkelanjutan 1/2017 senilai Rp3,5 triliun dan peringkat idA untuk rencana obligasi subordinasi I/2017 senilai Rp1,0 triliun. Pada saat yang sama ditetapkan peringkat idAA- untuk peringkat Bank BJB serta obligasi VII/2011 dan MTN/2016 yang masih beredar.