Perluas Jaringan Internet, Kominfo Rencanakan 2019 Sewa Satelit Sementara

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 16 November 2017 - 09:03 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo) Rudiantara (Hariyanto/ INDUSTRY.co.id)
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo) Rudiantara (Hariyanto/ INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan akan menyewa satelit internet berkecepatan tinggi pada 2019 untuk sementara waktu guna mempercepat layanan ke berbagai instansi seperti sekolah, desa dan puskesmas yang belum terakses internet.

Kebijakan tersebut, menurut Menteri dilakukan sebelum meluncurkan satelit sendiri pada 2021-2022.

Menurut Rudiantara di Jakarta, Rabu (15/11/2017) pemerintah telah mengagendakan proses dimulainya peluncuran satelit internet berkecepatan tinggi pada 2018 dan diperkirakan peluncuran satelit baru akan dilakukan pada akhir 2021 atau awal 2022.

"Pada 2018 kita akan tetapkan siapa yang akan menjadi badan usaha untuk merancang membangun, meluncurkan dan mengoperasikan satelit, yang satelitnya diluncurkan perkiraannya akhir 2021 atau awal 2022," katanya kepada awak media.

Untuk itu, sebelum, satelit berkecepatan tinggi yang diluncurkan oleh Indonesia tersebut mengangkasa, pihaknya akan menyewa satelit pada 2019. Sehingga nantinya, ketika satelit telah diluncurkan dan mengangkasa, maka layanan dapat dipindahkan dengan cepat.

Dengan demikian, menurut dia, hal ini akan mempercepat layanan internet berkecepatan tinggi yang dibutuhkan oleh berbagai instansi seperti sekolah dan madrasah, puskesmas, Polres, Polsek, Kodim maupun desa yang kini belum memperoleh akses.

"Lumayan itu ada waktu tiga tahun, nanti kita cari satelit siapa yang bisa kita sewa, jadi setelah satelit kita di atas tinggal memindahkan ke satelit kita, karena kan layanan ini harus secepat-cepatnya, infrastruktur harus dibangun secepat-cepatnya, agar kita bisa kompetisi," katanya.

Ia mengatakan, pada 2019 secara bertahap berbagai instansi tersebut akan terlayani sehingga pada 2024 nantinya semua sudah harus terhubung dengan internet berkecepatan tinggi.

Menurut dia, terdapat sekitar 140-150 ribu titik baik sekolah, puskesmas maupun desa yang nantinya terhubung dengan internet kecepatan tinggi.

Sementara itu, antena yang menjadi pendukung untuk internet di titik tersebut, nantinya harus diproduksi di daerah-daerah untuk mengembangkan perekonomian.

"Bayangkan 140 ribu-150 ribu antena kita butuhkan, kalau harga antena satu Rp2 juta, Rp3 juta, sudah berapa ratus miliar akan kita sebar ini ke daerah," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jumat, 19 April 2024 - 14:51 WIB

Progress Capai 77%, Kementerian PUPR Targetkan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Rampung Awal 2025

Melanjutkan tinjauan dari Provinsi Sumatera Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi dengan PJ Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Anggota…

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…