Di Event Korean Press Foundation, Ketum SMSI Sebut Krisis Kepercayaan Melanda Karya Jurnalistik

Oleh : Herry Barus | Rabu, 15 November 2017 - 12:30 WIB

Teguh Santosa usai mengikuti konferens Korean Press Foundation (KPF) di Seoul, (Foto Ist)
Teguh Santosa usai mengikuti konferens Korean Press Foundation (KPF) di Seoul, (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Seoul- Zaman boleh berubah, teknologi boleh berkembang semakin canggih, tetapi masa depan perusahaan media masih tetap ditentukan oleh seberapa tinggi penghormatan yang diberikan ruang redaksi pada berbagai hukum dan prinsip emas jurnalistik.

Kalangan akademisi dan praktisi media di berbagai belahan dunia mengakui bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap karya jurnalistik secara umum mengalami penurunan.

Ironisnya, penurunan trust (kepercayaan) terhadap karya jurnalistik itu tampaknya juga dipicu oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat. Tak sedikit perusahaan media yang berlomba-lomba ingin menjadi yang pertama dalam memberitakan. Sayangnya, hal itu sering kali dilakukan tanpa mengindahkan hal lain yang fundamental, termasuk soal kebenaran dan kegunaan karya jurnalistik.

Begitu kesimpulan yang dipetik Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Teguh Santosa usai mengikuti konferensi mengenai masa depan berita dan media yang diselenggarakan Korean Press Foundation (KPF) di Seoul, Korea Selatan, selama dua hari, tanggal 12 dan 13 November 2017.

Konferensi yang baru pertama kali diselenggarakan KPF itu dihadiri tak kurang dari 100 peserta dari puluhan negara, dan melibatkan 17 pembicara dari kalangan akademisi dan praktisi media dan perusahaan platform seperti Google dan Naver. Tema utama dalam konferensi itu adalah Future of News Media: Platform, Trust, Innovation. Konferensi dibuka oleh Perdana Menteri Korea Selatan Le Nak-yeon.

"Sedang terjadi semacam krisis jurnalisme yang diawali oleh pandangan bahwa menjadi yang pertama dalam memberitakan lebih baik daripada memberitakan kebenaran, dan menarik perhatian lebih utama daripada mendapat kepercayaan," ujar Teguh Santosa dalam keterangan yang dikirimkannya dari Seoul, Rabu (14/11).

Pandangan ini melahirkan karya jurnalistik dengan mutu yang rendah, diikuti ketidakpercayaan masyarakat terhadap organisasi media. Dampaknya adalah terjadi penurunan jumlah audiens atau pembaca, diikuti kehancuran sisi bisnis karena dunia usaha juga ikut tidak mempercayai perusahaan media, yang terpaksa diikuti dengan pengurangan jumlah jurnalis.

"Walaupun memberikan tekanan pada pentingnya pemanfaatan platform dan inovasi dalam menghadapi persaingan media yang semakin ketat, namun semua pembicara dari kalangan praktisi media, akademisi dan industri ICT sepakat bahwa konten atau karya jurnalistik yang profesional tetap menjadi hal utama yang menentukan masa depan media massa," kata Teguh lagi.

"Pemanfaatan platform dan inovasi tidak boleh keluar dari garis batas penghormatan terhadap hukum dan prinsip emas jurnalistik. Sebaliknya, ada keyakinan, bahwa pemanfaatan platform dan invonasi adalah hal yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas karya jurnalistik," demikian Teguh.

Salah seorang pembicara dalam konferensi itu, Direktur World Association of Newspaper and News Publisher (WAN-Ifra) Asia Gilles Demptos, mengatakan bahwa perkembangan media digital melahirkan gelombang gangguan (waves of disruption) yang menggerus penghormatan terhadap prinsip dan hukum jurnalistik.

Kabar bohong, ujaran kebencian dan penyesatan informasi menjadi gejala yang tampak di mana-mana. Keraguan terhadap media digital pun semakin hari semakin besar.

Tugas utama pegelola media siber, menurut Demptos, adalah menjaga kredibiltas di tengah persaingan dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip kebenaran serta dengan tetap menjaga kepercayaan pembaca.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RS Siloam Cinere Depok

Jumat, 19 April 2024 - 06:46 WIB

Siloam Hospitals Jantung Diagram : Parkinson Dapat Dicegah, Proses Pengobatan Berdasarkan Kondisi Pasien

Parkinson adalah penyakit progresif pada otak dan sistem saraf yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk bergerak. Penyebab utama Parkinson adalah kerusakan sel saraf pada area substantia nigra…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Terima Audiensi Ketua Komnas HAM

Jumat, 19 April 2024 - 06:04 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Terima Audiensi Ketua Komnas HAM

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menerima Audiensi Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro yang didampingi Komisioner/Koordinator Bidang Penegakan HAM Uli Parulian Sihombing, Komisioner…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Pimpin Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II dan Sertijab 3 Jabatan Strategis

Jumat, 19 April 2024 - 05:57 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Pimpin Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II dan Sertijab 3 Jabatan Strategis

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin upacara Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II kepada Marsda TNI M. Khairil Lubis, Sertijab Dansesko TNI dari Marsdya TNI Samsul Rizal kepada…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jumat, 19 April 2024 - 05:45 WIB

Tinjau Ruas Tol Palembang - Betung, Menteri Basuki: Tuntas Awal 2025

Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (18/04/2024), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan peninjauan progres pembangunan…

Perkuat Ketahanan Pangan, ID Food bersama Kostrad Lakukan Panen dan Penanaman Budidaya Padi Tahap II di Lahan Strategis

Kamis, 18 April 2024 - 22:02 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, ID Food bersama Kostrad Lakukan Panen dan Penanaman Budidaya Padi Tahap II di Lahan Strategis

Subang – Dalam rangka mendukung peningkatan produksi beras nasional, Holding BUMN Pangan ID Food melakukan kolaborasi bersama Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) melalui pengembangan…