Pakai Gas Bumi, Industri Dapat Berhemat Hingga 40 Persen

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 13 November 2017 - 08:21 WIB

Ilustrasi instalasi gas. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi instalasi gas. (Foto: Istimewa)

INDUSTRY.co.id - Bogor – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terus-menerus berperan serta dalam mewujudkan kemajuan ekonomi nasional dengan memastikan industri dalam negeri merasakan manfaat gas bumi sebagai energi baik.

“Dengan beralih ke gas bumi PGN, industri dapat menekan biaya produksi hingga 40% dari total biaya bahan bakar,” ujar Desy Anggia, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PGAS, dalam acara Media Gathering PGN 2017 di Highland Park, Bogor, Sabtu (11/11/2017).

Desy menjelaskan, industri adalah salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi nasional. Agar memiliki daya saing, industri, terutama yang kecil dan menengah, dituntut agar dapat efisien dalam pemakaian bahan bakar di setiap kegiatan produksi.

Karena itu, industri dalam negeri semakin banyak yang beralih ke bahan bakar gas bumi. Pasalnya, gas bumi memiliki banyak manfaat, selain bersih, aman, dan efisien, ketersediaannya juga terjamin.

“Bagi industri, kepastian pasokan energi itu salah satu hal yang paling penting,” kata Desy.

Desy mencontohkan pabrik kertas milik PT Fajar Surya Tridasa di Bekasi. Pabrik kertas terkemuka di Indonesia itu beralih dari bahan bakar LPG (Liquefied Petroleum Gas) ke gas bumi PGN pada pertengahan 2016 karena harganya lebih murah.

“Dengan mengkonsumsi gas bumi PGN, produsen kertas ini dapat melakukan efisien biaya bahan bakar hingga 40% dibanding ketigka masih LPG,” tukas Desy.

Desy mengungkapkan, keuntungan lain menggunakan gas bumi PGN, adalah adanya beragam penyaluran gas yang tidak lagi terbatas pada penyaluran melalui pipa saja, melainkan pemanfaatan gas dengan metode lain seperti CNG (Compressed Natural Gas).

Dengan kondisi tersebut, maka pelaku industri menengah ke bawah, seperti restoran dan hotel, tetap dapat menikmati gas bumi kendati tidak ada sambungan jaringan pipa karena ada dalam bentuk CNG yang diantar ke pelanggan dengan kendaraan khusus,” papar Desy.

Selain itu, demikian Desy, PGN juga memperluas pemanfaatas gas bumi dengan menyalurkan gas untuk UMKM dengan konsep food truck. Food Truck ini dilengkapi pengering, kompor, pendingin ruangan, dan generator listrik berbahan bakar gas bumi.

Pemanfaatan gas bumi dalam bentuk CNG juga disalurkan untuk transportasi atau disebut GasKu. Program ini merupakan layanan penyaluran gas bumi untuk transportasi dengan menggunakan converter kit.

“Itu kami lakukan untuk mengoptimalkan program Smart Energy, yakni bagaimana mengelola dan memanfaatkan energi secara efektif dan efisien,” tutur Desy.

Seperti diketahui, Smart Energy adalah bagian dari program layanan PGN, yakni PGN 360 degree Integrated Solution. Tema besar layanan PGN ini mengusung konsep pemberian solusi terintegrasi.

“Itu dilakukan untuk memberikan layanan secara menyeluruh dan PGN berupaya untuk terus mengerti pelanggan, dengan segala keunikan dan kemampuan PGN. Dalam program itu, PGN memberikan layanan penggunaan gas bumi dari hulu hingga hilir,” imbuh Desy.

Dalam program tersebut, PGN melalui anak usahanya PT Saka Energi, menyediakan gas bumi dalam bentuk gas alam cair (LNG), CNG hingga melalui jaringan pipa gas bumi yang tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).