Lewat IWW 2017, Kadin Gali Alternatif Pembiayaan Infrastruktur

Oleh : Ridwan | Rabu, 08 November 2017 - 13:00 WIB

Kepala Bappenas, Ketum KADIN, Dirjen Bina Kontruksi Kemen PUPR di acara Indonesia Investment Week 2017 di Jakarta (dok-INDUSTY.co.id)
Kepala Bappenas, Ketum KADIN, Dirjen Bina Kontruksi Kemen PUPR di acara Indonesia Investment Week 2017 di Jakarta (dok-INDUSTY.co.id)

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung langkah pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan menjadikan sektor infrastruktur sebagai salah satu prioritaspembangunan. Kebutuhan akan sokongan anggaran yang besar menjadi titik fokus untuk mendapatkan skema pembiayaan alternatif infrastruktur.

"IIW 2017 menjadi salah satu medium untuk menggali alternatif pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Bersama pemerintah kami akan bahas secara khusus mengenai Infrafinance, yakni untuk mengenalkan terobosan dan program-program pembiayaan dlm rangka akselarasi percepatan pembangunan infrastruktur nasional," papar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani di sela-selan pembukaan Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (8/11/2017).

Dia mengatakan ada dua hal khusus yang menjadi fokus perhatian IIW 2017 kali ini, yaitu mengenai terobosan skema pembiayaan infrastruktur dan juga bagaimana agar infrastruktur menjadi penopang dan pendukung bagi pertumbuhan industri yang terkait.

"Kami harapkan para pelaku usaha di sektor konstruksi dan infrastruktur juga bisa naik kelas, dari yang tadinya sebagai subkontraktor bisa menjadi kontraktor hingga menjadi investor proyek infrastruktur itu sendiri. Kita juga dukung pemerintah yang menerapkan skema pembiayaan PPP (Public Private Partnership) dan PINA (Pembiayaan Investasi Non Anggaran pemerintah)," terang Rosan.

Melihat besarnya pembiyaan yang harus dialokasikan untuk infrastruktur, pihaknya juga berharap agar pemerintah, BUMN dan swasta bisa bersinergi dengan baik agar program infrastruktur ini bisa berjalan sesuai dengan target-target yang dicanangkan.

Seperti diketahui, pemerintah telah menaikkan alokasi anggaran infrastruktur dalam RAPBN 2018 sebesar 5,5% dibandingkan APBN 2017. RAPBN 2018 menetapkan besaran anggaran infrastruktur pada angka Rp 409 triliun, sedangkan pada 2017 anggaran infrastruktur sebesar Rp 387,7 triliun.

Nilai anggaran yang demikian besar, menurut Kadin Indonesia menjadikan pasar konstruksi nasional sebagai pasar yang menawarkan kesempatan luas bagi para pelau infrastruktur. Forum IIW memudahkan akses informasi terkait proyek-proyek pembangunan prioritas dimaksud, mulai dari infrastruktur jalan, rel, pelabuhan, bandara serta energi, air hingga kawasan industri.

Pada kesempatan itu, Rosan juga mengapresiasi keterlibatan 12 kawasan industri yang secara khusus berpartisipasi dalam penyelenggaraan IIW 2017 kali ini.

"Kami menyambut baik para pelaku kawasan industri yang ikut ambil bagian. Karena Kawasan Industri akan menjadi simpul untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan," ungkap Rosan.

Menurutnya, IIW yang diselenggarakan 8-10 November 2017 ini merupakan langkah untuk menjalin kemitraan yang lebih nyata dan sinergis diantara para pelaku konstruksi dan infrastruktur.

Berdasarkan catatan Kadin, ajang IIW 2016 telah berhasil mendatangkan lebih dari 15.895 pemangku kepentingan infrastruktur terkemuka (meningkat 19% dari tahun 2015), diikuti 158 perusahaan peserta pameran dalam negeri dan 33 perusahaan peserta pameran luar negeri. IIW 2016 juga menghadirkan 1.179 delegasi konferensi, untuk mendiskusikan perencanaan, orientasi serta informasi terbaru terkait agenda infrastruktur nasional Indonesia.

Imbas forum IIW cukup nyata dalam realisasi investasi. Dampak dari keberhasilan penyelenggaraan IIW 2016 telah membantu Pemerintah dalam meningkatkan 1) realisasi investasi periode Januari-September 2017 sebesar Rp 513,2 triliun, meningkat 13,2% dibandingkan dengan periode yang sama Januari-September 2016 sebesar Rp 453,4 triliun; 2) sebaran lokasi realisasi investasi di Luar Pulau Jawa periode Januari-September 2017 sebesar Rp 230,4 triliun, meningkat 13,4 % dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 230,4 triliun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

Kamis, 25 April 2024 - 12:49 WIB

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

PT Mandala Multifinance Tbk mengumumkan kinerja keuangan Tahun Buku 2023, serta rampungnya proses akuisisi oleh MUFG Group, sebuahlangkah strategis yang diyakini akan membawa dampak positif…

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…