Ke Luar Jawa Kita Menuju

Oleh : Nandi Nanti | Sabtu, 04 November 2017 - 11:03 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto Ketika Kunjungan Kerja Meninjau Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto Ketika Kunjungan Kerja Meninjau Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Baru-baru ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian menyatakan telah menerbitkan 16 rekomendasi kawasan industri baru dengan  total luas 8.510 hektare. Rekomendasi kawasan industri itu tersebar di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Jambi dan Gorontalo.

Dari 16 kawasan industri, tujuh di antaranya berada di Jawa yakni Karawang, Bekasi, Majalengka, Tangerang dan Sidoarjo. Sementara di Kalimantan, rekomendasi kawasan industri berada di Ketapang dan Penajam Paser Utara.

Di Sumatra, letaknya di Deli Serdang, Simalungun dan Muaro Jambi. Di Gorontalo, rekomendasi kawasan industri yang telah diterbitkan Kemenperin dalam hal ini Ditjen PPI ada di Gorontalo Utara.

Dalam kurun 2014 hingga 2016, terjadi peningkatan kawasan industri dari sisi jumlah maupun luas. Dari 74 kawasan industri pada 2014 bertambah jadi 87 kawasan pada 2016.

Sementara itu, dari sisi luas peningkatannya mencapai 64,67%. Di luar Jawa, kawasannya meluas dari 28,01% menjadi 42,42% pada 2016.

Perihal perizinan, pemerintah  memastikan akan adanya kemudahan izin untuk investasi pengembangan kawasan industri di berbagai daerah, terutama di luar Pulau Jawa.

"Saya banyak turun langsung ke lapangan, melihat situasi dan meyakinkan bahwa jangan ada masalah, terutama soal perizinan dan akuisisi lahan," kata Menteri Perindusterian Airlangga Hartarto ditemui redaksi Industry.co.id di kantornya beberapa waktu lalu.

Airlangga juga mengatakan bahwa rekomendasi izin dikeluarkan pemerintah untuk memastikan bahwa para pengembang  benar-benar akan membangun kawasan industri. 

Dengan demikian, pembangunan kawasan industri diprediksi akan mengalami peningkatan dalam kurun waktu tiga sampai lima tahun ke depan.

Sekadar informasi, upaya  mendorong pembangunan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus di luar Jawa memang telah digalakkan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Sejauh ini  sebanyak 17 kawasan industri (KI) yang masuk daftar proyek strategis nasional (PSN) telah selesai dan sedang dibangun, melampaui target awal sebanyak 10 kawasan.

Dari jumlah tersebut delapan di antaranya telah beroperasi dan sembilan dalam tahap konstruksi. Sembilan kawasan ini diprediksi mampu menarik investasi sebesar US$ 30 miliar atau sekitar Rp 395 triliun.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kesembilan kawasan industri tersebut  adalah Kawasan Industri Palu, Sulawesi Tengah yang diperuntukkan bagi  industri rotan, karet, kakao, dan smelter.

Kawasan Industri Konawe di Sulawesi Tenggara yang diperuntukkan bagi industri smelter dan produk turunannya, Kawasan Industri Ketapang di Kalimantan Barat untuk  alumina, Kawasan Industri Ladong di Aceh untuk  hilirisasi industri agro, Kawasan Industri Landak di Kalimantan Barat yang diperuntukkan bagi pengembangan industri  feronikel.

KEK Lhokseumawe di Aceh  untuk petrokimia, KEK Bitung di Sulawesi Utara  untuk industri agro dan logistik,  Kawasan Industri Tanah Kuning di Kalimantan Utara untuk industri pertambangan  mineral dan agro), serta KEK Maloy di  Kalimantan Timur yang diperuntukkan bagi industri agro dan logistik.

Sementara itu, delapan Kawasan Industri yang telah beroperasi adalah Kawasan Industri Dumai (Riau) untuk industri hilirisasi kelapa sawit (CPO), KEK Sei Mangkei untuk hilirisasi CPO dan karet, Kawasan Industri Terpadu Wilmar di Serang, Banten  untuk industri pengolahan kimia dan baja.

Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik (Jawa Timur) untuk pusat industri alat berat, Kawasan Industri Bantaeng (Sulawesi Selatan) untuk feronikel, Kawasan Industri Morowali (Sulawesi Tengah) juga untuk feronikel, lalu Kendal (Jawa Tengah), dan Tanjung Buton (Siak, Riau) untuk hilirisasi pertanian dan perikanan.

Pengembangan kawasan industri memang telah terbukti mampu memberikan efek berantai bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya didaerah terkait, termasuk daya serap tenaga kerjanya. Soal efek pada pertumbuhan ekonomi daerah, mungkin bisa kita lihat pada kasus  Morowali, Sulawesi Tengah.

Setelah hadir sejumlah kawasan industri dan kompleks industri nikel, pertumbuhan ekonomi daerah tersebut melonjak hingga rata-rata 29% per tahun. Jangan tanya soal  penyerapan tenaga kerja, industri-industri yang bertumbuh tentunya melibatkan tenaga kerja baru dalam jumlah besar.

Maka tak heran jika pemerintah dalam hal ini Kemenperin kini berupaya mendorong pembangunan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus di luar Jawa sejak tahun 2014.

Pengembangan kawasan industri ini diyakini mampu menarik lebih banyak investasi ke sektor manufaktur, menyerap tenaga kerja, dan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa.

Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, saat ini  terdapat 9.200 perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,68 juta orang telah beroperasi di kawasan industri.  Ditargetkan dalam lima tahun ke depan 55% industri akan berada di luar Jawa,  dari saat ini yang hanya 29%.

Data lainnya menyebutkan bahwa pada tahun 2014, sektor industri di luar Jawa menyumbangkan 16,53% dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 16,84%.

Nah baru-baru ini sejumlah investor asal Jepang menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di kawasan industridi Indonesia, khususnya yang berada di luar Jawa. Tingkat kepadatan industri serta infrastruktur distribusi salah satunya menjadi pendorong mereka melirik pengembangan kawasan industri di luar Jawa.

Disampaikan  Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Imam Haryono beberapa waktu lalu, pihaknya diundang oleh para investor Jepang untuk memberikan penjelasan lebih mendalam  soal ketersediaan dan kelayakan kawasan industri di luar Pulau Jawa.

"Iya, kami diundang karena mereka meminta penjelasan. Selama ini kan Jepang 90% menanamkan investasi dan mengembangkan kawasan industri di Jabodetabek," ujar  Imam.

Pada pertengahan September lalu, tepatnya pada 13-15 September, Imam menjadi pembicara utama di kegiatan Promosi Investasi Kawasan Industri Indonesia di Tokyo, Osaka, dan Yokkaichi City, Jepang.  Ikut hadir dalam paparan tersebut Kamar Dagang atau Kankeiren (Kansai Economic Federation dan Yokkaichi Chamber of Commerce), wakil Walikota Yokkaichi dan para pelaku industri serta perbankan Jepang.

Di kesempatan tersebut, para pengundang juga memberikan kesempatan kepada tiga kawasan industri di luar Jawa, yakni  Sriwijaya Central Business District (Sriwijaya CBD) di Sumatera Selatan, Kemingking Jambi dan Palu Sulawesi untuk memaparkan keunggulan yang dimiliki.

Menurut Imam seperti dilansir Antara, tiga kawasan industri yang tengah dibangun ini sangat prospektif untuk investor mengingat ketiganya dibangun di lokasi yang strategis serta didukung fasilitas infrastruktur yang memadai, termasuk sumber daya alam dan energi yang dibutuhkan oleh industri. Ia pun  memastikan peluang berinvestasi di Indonesia semakin menjanjikan keuntungan bagi para investor.

Direktur Utama Sriwijaya CBD, Gadiza Fauzi yang turut hadir dalam paparan hari itu memaparkan para investor tak akan merasakan kekhawatiran perihal kemacetan yang akan mengganggu proses distribusi  yang bisa mempengaruhi efektifitas produksi.

Palembang sebagai basis kawasan industri juga dinilai telah lebih maju dan  baik dalam menangani kemacetan dengan terbangunnya  sarana transportasi yang modern. Ditambah lagi tingkat upah  minimum Pokok yang relatif lebih murah dibandingkan dengan upah minimum di Pulau Jawa. 

“Sriwijaya CBD juga dekat dengan pelabuhan Boom Baru Palembang sehingga untuk transportasi distribusi barang lebih mudah. Dengan demikian, biaya logistik makin murah,” ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…

IFG Life

Sabtu, 20 April 2024 - 09:48 WIB

Sambut Hari Konsumen Nasional, IFG Life Tegaskan Komitmen Customer-Centric

Menyambut Hari Konsumen Nasional yang jatuh pada 20 April 2024, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) kembali menekankan komitmen perusahaan untuk senantiasa memprioritaskan konsumen (customer-centric)…

Property Guru Awards 2024 kembali digelar

Sabtu, 20 April 2024 - 09:16 WIB

PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Memperkenalkan Kategori Baru

PropertyGuru Indonesia Property Awards adalah bagian dari rangkaian PropertyGuru Asia Property Awards regional, yang memasuki tahun ke-19 pada tahun 2024.

Girl grup Arize rilis single keempat, Say Yes.

Sabtu, 20 April 2024 - 08:10 WIB

Formasi Baru, Girl Grup Arize Percaya Diri Rilis Single Say Yes

Dalam single Say Yes, girl grup Arize tampil dalam formasi baru. Berempat dengan beberapa diantaranya wajah baru yang memiliki kemampuan saling melengkapi.

Sabtu, 20 April 2024 - 07:24 WIB

Leet Media Luncurkan “Pertamina Renjana Cita Srikandi” yang disupport oleh Pertamina, Siap Dukung Pemberdayaan Perempuan

Dalam rangka mendorong pemberdayaan perempuan Indonesia, Leet Media dengan bangga mempersembahkan Pertamina Renjana Cita Srikandi, yang akan dilaksanakan pada tanggal 17-19 Mei 2024 di Senayan…