Per September 2017, Sektor Manufaktur Jadi Kontributor Pajak Terbesar

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 30 Oktober 2017 - 12:30 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Dubes Korea Untuk Indonesia
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Dubes Korea Untuk Indonesia

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Sektor manufaktur menyumbangkan pajak sebesar Rp225 triliun per September 2017. Itu mengindikasikan adanya pertumbuhan hampir 17% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Di urutan kedua adalah dari sektor perdagangan sebesar Rp135 triliun. Kemudian sektor keuangan Rp105 triliun, lalu konstruksi Rp35 triliun, sektor informasi dan telekomunikasi Rp32 triliun, sektor pertambangan Rp32 triliun dan sektor lainnya sebesar Rp156 triliun.

Dengan demikian, sektor manufaktur adalah kontributor terbesar bagi penerimaan pajak negara per September 2017. Disamping itu, sektor ini tentunya menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).

“Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi para investor lokal karena kegiatan industri yang konsisten membawa multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian di Indonesia,” ujar Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, di Jakarta, Senin (30/10/2017).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi terbesar PDB nasional pada triwulan II-2017 berasal dari industri non-migas yang mencapai 18%. Disamping itu ada pertanian, kehutanan, dan perikanan yang hanya sekitar 14%, konstruksi 10%, serta pertambangan dan penggalian 7,36%.

Dalam 10 tahun terakhir, pendapatan negara yang berasal dari cukai terus meningkat. Menurut data BPS, total penerimaan cukai pada 2007 tercatat sebesar Rp44,68 triliun dan mencapai Rp145,53 triliun pada 2016.

Sektor industri rokok adalah salah satu sumber utama pendapatan kas negara melalui cukai rokok yang setiap tahun dibayarkan oleh para produsen yang nilainya mencapai triliunan rupiah.

Rata-rata penerimaan cukai tembakau terhadap cukai negara mencapai 95%. Penerimaan negara dari cukai tembakau pada 2007 tercatat sebesar Rp44 triliun atau mencapai sekitar 97% dari total penerimaan cukai negara.

Pada 2016, penerimaan negara yang berasal dari cukai tembakau tercatat sebesar Rp138 triliun, atau sekitar 96% dari total penerimaan cukai dan 9% persen dari penerimaan negara.

“Data-data tersebut mengindikasikan kinerja industri pengolahan nasional yang masih positif. Industri manufaktur saat ini menilai proses produksi sebagai satu kesatuan antara pra produksi, produksi dan pasca produksi,” tutur Airlangga.

Karena itu, demikian Airlangga, proses produksi sudah tidak dapat lagi hanya dilihat di pabrik saja, akan tetapi harus diamati dari proses pengadaan bahan baku produksinya, pross produksinya itu sendiri, hingga pemasaran produk hasil akhir tersebut di pasaran.

Airlangga mengungkapkan, pihaknya akan terus mendorong industri manufaktur agar tidak hanya menguasai pasar domestik saja, akan tetapi juga harus menangkap peluang pangsa pasar di luar negeri.

Pada semester I-2017, ekspor industri pengolahan non-migas tercatat US$59,78 miliar, naik 10,05% dibanding periode yang sama pada 2016 sebesar US$54,32 miliar.

Ekspor industri pengolahan non-migas ini mengkontribusikan 74,76% dari total ekspor nasional pada semester I-2017 yang mencapai US$79,96 miliar.

“Kami berharap, daya beli masyarakat dapat terus meningkat sehingga tingkat konsumsi mereka juga meningkat. Pasalnya, volume industri hingga kini masih terbantu oleh pasar ekspor,” imbuh Airlangga. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…