Keberadaan Jababeka Di KIK Menjadi Backbone Industri di Jateng

Oleh : Nandi Nanti | Kamis, 29 Desember 2016 - 09:30 WIB

Presiden Jokowi dan PM Singapore Resmikan KIK-foto Dok Istana Presiden
Presiden Jokowi dan PM Singapore Resmikan KIK-foto Dok Istana Presiden

INDUSTRY.co.id - Kendal, Letak KIK yang sangat strategis, sukses menyedot perhatian pelaku usaha dalam dan luar negeri. Apalagi berada di jalan by pass Kendal, yang merupakan jalur pantura Jawa.

KIK juga dekat dengan jalan nasional, bandara dan pelabuhan. Dukungan insfrastrukturnya termasuk lengkap, karena ada dua pelabuhan ekspor, dua bandara internasional, jalur kereta api, jaringan pipa gas, listrik, air dan telekomunikasi.

Jadi kesiapan KIK bisa dibuktikan dengan telah dibangunnya jalan, dermaga, kolam pelabuhan, dan kantor Pelabuhan Kendal. Yang tidak kalah pentingnya, dampak dari pembangunan KIK   ialah, sebagaimana pernah diutarakan SD Darmono Founder dan Chairman Jababeka Grup, ialah,bisa mempengaruhi seluruh Jawa Tengah, terutama dari sisi penyerapan lapangan kerja.

Misalnya, satu kawasan industri itu mempekerjakan satu juta orang yang langsung dan yang tidak langsung bisa 3 sampai 4 kali lipat. Sehingga kalau 34 juta orang akan mempengaruhi seluruh Jawa Tengah dan itu terkonsentrasi hampir 1500 perusahaan di Kendal.

KIK nantinya akan menjadi Kota yang mandiri dan terbesar di Jawa Tengah. Dengan didukung fasilitas berstandar internasional dan sumber daya manusia yang memadai. Kota Kendal akan menjadi Future Singapore di Jawa Tengah .

Saat ini Industri yang sudah masuk dan dalam tahap pembangunan di KIK adalah Furniture, Makanan, Kayu dan Garment. Adanya KIK diharapkan Kendal akan menjadi kota yang maju dari sisi perekonomian.

Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, kepada Industry.co.id mengatakan, realisasi pembangunan kawasan industri Kendal, dapat memacu angka investasi di Jawa tengah.

Apalagi  Kendal merupakan daerah yang dipetakan sebagai kawasan manufaktur dan jasa.

"Dengan masuknya Investasi ke Jateng, menjadi peluang bagi Jateng, bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja seluas luasnya," ujarnya.

Sujarwanto mengemukakan, masuknya kawasan industri di Jawa tengah prosesnya sangatlah lama. Termasuk juga upaya meyakinkan Jababeka Grup untuk masuk dan mengelola sebuah kawasan industri juga dengan waktu yang sangat lama.

Tetapi setelah berjalan hingga saat ini, dirinya sangat optimis bahwa KIK ini akan menjadi pusat pengembangan ekonomi baru di Jawa Tengah.

Di Jateng sendiri pihaknya sudah membuat kebijakan yang diberi nama Kebijakan Perwilayahan Investasi. Dimana ingin menjadikan wilayah Kedung Sepur (Kendal, Ungaran, Semarang, dan Purwodadi) menjadi pusat industri manufatur dan jasa.

Diharapkan di KIK nantinya, industri yang tumbuh adalah industri pengolahan dan manufaktur.

Sedangkan untuk di Semarang, dikembangkan industri jasa yang mendukung industri manufaktur. Karena faktor jalan Pantura yang merupakan jalur utama distribusi, sehingga di daerah tersebut dikembangkan sektor manufaktur. Sedangkan Jawa Tengah untuk wilayah barat, banyak dihasilkan produk-produk kelautan, termasuk rumput laut, sehingga sebelah barat dikembangkan industri berbasis maritim.

Sementara untuk Jawa Tengah di wilayah selatan, akan dikembangkan industri berbasis perkebunan. Seperti di wilayah Cilacap, Banyumas, dan Kebumen.

Untuk wilayah Purworejo, hingga Temanggung dan Wonosobo, dikembangkan industri yang berbasis agrobisnis dan pariwisata. Selanjutnya untuk wilayah Solo dan sekitarnya, dikembangkan industri yang berbasis industri kreatif dan pariwisata.

dan diwilayah Jawa Tengah di bagian Utara dan Timur, dikonsetrasikan sebagai wilayah untuk pengelolahan sumber daya tambang dan energi serta industri perkayuan.

“Seperti itulah roadmap dan blue print dari Kebijakan Perwilayahan Investasi yang kita tetapkan, yang kita harapkan bisa dilaksanakan dengan baik,”ujarnya.

Harapan Sujarwanto lainnya ialah,  dengan adanya KIK, maka Kendal nantinya akan menjadi pusat dari pengembangan semua industri tersebut.

“ Kami sangat yakin, bahwa keberadaan Jababeka di kawasan industri Kendal tersebut menjadi backbone industri di Jawa Tengah,”ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…