77,9 Persen Kaner RSCM Datang Terlambat

Oleh : Chodijah Febriyani | Sabtu, 21 Oktober 2017 - 14:52 WIB

Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) (Foto Ist)
Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakata- Sebanyak 77,9 persen pasien kanker di Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) datang berobat sudah dalam keadaan terlambat dan kanker berada pada stadium lanjut.

"77,9 persen pasien kanker serviks di RSCM datang pada stadium lanjut dan tidak bisa dioperasi lagi," kata dokter dari Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, Dr dr Tofan Widya Utami Sp.OG (K) di Jakarta, Jumat (20/10/2017)

Dokter Tofan menjelaskan pasien kanker serviks dengan stadium lanjut hanya bisa dilakukan terapi penyinaran atau kemoterapi yang hanya berupaya dalam memperpanjang harapan hidup.

Oleh karena itu Tofan menekankan pentingnya deteksi dini adanya virus penyebab kanker serviks, yakni HPV (Human Papiloma Virus), dengan metode pap smear atau Inveksi Visual dengan Asam asetat (IVA).

Kalau hasil IVA positif, jangan takut, harusnya bersyukur karena masih dalam status prakanker, 100 persen bisa sembuh," jelas Tofan dalam seminar tentang kanker serviks dan payudara di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Tofan menerangkan pada tahap prakanker pengobatan hanya dilakukan di poliklinik dengan pasien dalam keadaan sadar tanpa harus operasi.

"Jangan takut kalau virus ada di serviks kita, bisa dibersihkan," terang dia seperti dilansir Antara.

Dia mengemukakan bahwa 99,7 persen kasus kanker serviks di dunia disebabkan oleh virus HPV yang menginfeksi leher rahim.

Tofan memberi gambaran tentang kemungkinan perempuan yang terkena kanker serviks bukanlah pada kelompok wanita yang sering bergonta-ganti pasangan seksual atau yang tidak menjaga kebersihan area genital.

 Perempuan yang berisiko tinggi terkena kanker serviks ialah yang tidak pernah melakukan pengecekan melalui metode IVA atau pap smear.

Dia memberikan contoh pekerja seks komersial di Bangkok jarang ada yang terkena kanker serviks dikarenakan selalu melakukan skrining setiap enam bulan sekali guna mendeteksi dini.

Perempuan yang sudah pernah berhubungan seksual sangat disarankan untuk melakukan skrining kanker serviks secara berkala setiap satu tahun sekali melalui metode IVA atau pap smear.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…