Bea Masuk Impor Kedelai Sebaiknya Dihapuskan

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 21 Oktober 2017 - 12:57 WIB

Ilustrasi Kedelai (Foto Ist)
Ilustrasi Kedelai (Foto Ist)

Jakarta- Jakarta- Lembaga Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyatakan kebijakan bea masuk impor kedelai sebaiknya tetap dibebaskan karena memudahkan konsumen dan kalangan industri kecil di Tanah Air.

"Mengenakan bea masuk impor kedelai justru akan mempersulit konsumen dan industri kecil dalam memperoleh bahan baku," kata Kepala Bagian Penelitian CIPS Hizkia Respatiadi di Jakarta, belum lama ini.

Dia mengemukakan hal tersebut terkait dengan usulan Kementerian Pertanian yang berencana mengenakan bea masuk impor kedelai.

Menurut Hizkia, kalau impor kedelai dikenakan bea masuk maka harga kedelai impor bakal meningkat sehingga memberatkan konsumen.

Ia berpendapat bahwa selama ini kebutuhan kedelai nasional memang belum bisa dipenuhi oleh petani kedelai lokal.

"Hampir 68 persen kebutuhan kedelai nasional dipenuhi oleh impor. Dengan membebaskan bea masuk impor, pemerintah memastikan konsumen dan industri bisa mendapat pasokan kedelai berkualitas dari berbagai sumber dan dengan harga terjangkau," paparnya.

Terkait dengan petani, menurut dia, CIPS selalu mendorong pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui program perlindungan sosial yang sudah ada, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Bank Indonesia telah menerbitkan peraturan penyelesaian transaksi perdagangan bilateral menggunakan mata uang lokal (local currency settlement), guna mengurangi ketergantungan importir dan eksportir terhadap dolar AS dalam bertransaksi dengan sejumlah negara mitra.

"Pengaturan 'local currency settlement' (LCS) ini juga diharapkan dapat mendukung kestabilan nilai tukar rupiah," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat di Jakarta, Senin (16/10).

Ketentuan penggunaan rupiah dalam penyelesaian transaksi perdagangan tersebut tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.19/11/PBI/2017 yang efektif berlaku pada tanggal 2 Januari 2018.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai impor Indonesia pada September 2017 menurun 5,39 persen dari bulan sebelumnya sebesar 13,50 miliar dolar Amerika Serikat menjadi 12,78 miliar dolar AS.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya impor migas sebesar 76,3 juta dolar dan impor nonmigas sebesar 652,3 juta dolar.

"Impor turun lebih dalam jika dibanding dengan ekspor, pangsa pasar impor masih tidak bergerak dari Tiongkok," kata Suhariyanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (16/10).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:53 WIB

InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

InfoEkonomi.ID, portal berita seputar ekonomi, keuangan dan bisnis sukses menggelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024, Kamis (28/3). Acara penghargaan yang menggandeng…

Media briefing Modal Rakyat Indonesia

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:16 WIB

Enam Tahun Berkarya, Modal Rakyat Indonesia Terus Hadirkan Inovasi bagi Perekonomian Indonesia

Enam tahun perjalanan, namun semangat inovasi dan komitmen Modal Rakyat Indonesia terhadap kemajuan ekonomi Indonesia tetap membara. Modal Rakyat Indonesia terus menorehkan jejaknya sebagai…

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:37 WIB

Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

PEMERINTAH hendaknya segera memastikan kesiapan seluruh moda angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, untuk melayani hampir 200 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan…

Ilustrasi mudik Lebaran - Dokumentasi Roojai.co.id

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:33 WIB

Ini Tips Roojai Agar Mudik Lebaran Tenang dan Nyaman Saat Cuaca Ekstrem

Jakarta- Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 6 April hingga 8 April 2024 mendatang. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau pemudik…

Peringatan Nuzululqur'an 1445 H, Menteri Basuki: Al-Qur'an Sebagai Tuntunan Menjalankan Tugas

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:20 WIB

Peringatan Nuzululqur'an 1445 H, Menteri Basuki: Al-Qur'an Sebagai Tuntunan Menjalankan Tugas

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan peringatan Nuzululqur'an 1445 H dan Berbuka Puasa Bersama Anak Yatim di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (28/03/2024).…