Agroindustri di Indonesia Dinilai Berkembang Baik

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 21 Oktober 2017 - 12:04 WIB

Kebun Tembakau
Kebun Tembakau

INDUSTRY.co.id - Yogyakarta- Agroindustri di Indonesia pada dekade ini berkembang baik terutama di tingkat industri rumahan serta usaha mikro, kecil, dan menengah, kata dosen Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Muhammad Nurcholis.

"Indikator perkembangan agroinduistri itu salah satunya dapat dilihat dari semakin banyaknya industri rumahan serta UMKM terutama yang menggunakan bahan dasar dari produk pertanian," katanya di Yogyakarta, (18/10/2017)

Di sela International Conference on Green Agro Industry (ICGAI) 2017, Nurcholis mengatakan perkembangan agroindustri di tingkat rumahan dan UMKM itu dapat dilihat dari usaha yang semula hanya dikerjakan anggota keluarga, kemudian mampu mempekerjakan orang-orang sekitarnya.

Di tengah perkembangan itu, menurut dia, akademisi mempunyai tanggung jawab sosial untuk mengidentifikasi permasalahan agar menghasilkan kontribusi solusi.

"Hal itu untuk mendukung agroindustri agar terus meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas," kata Nurcholis yang juga Ketua Panitia ICGAI 2017.

Menurut dia, identifikasi masalah dilakukan dari semua aspek, mulai dari "on farm" atau segala proses proses yang langsung berhubungan dengan budi daya pertanian di lapangan hingga "off farm" yang merupakan proses komersialisasi hasil pertanian.

"Oleh karena itu, akademisi dari negara-negara Asia dan Eropa diharapkan dapat saling bertukar informasi dalam ICGAI. Apalagi negara-negara tersebut memiliki karakter agroindustri yang berbeda," katanya.

Di Indonesia, misalnya, lebih menonjol sektor industri rumahan karena mayoritas masyarakat memiliki lahan sempit. Kondisi itu berbeda dengan Selandia Baru yang memiliki area lahan luas sebagai lokasi peternakan sehingga menghasilkan susu skala besar.

Ia mengatakan, akademisi yang berpartisipasi dalam ICGAI itu berasal dari negara-negara Asia dan Eropa seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Jepang, Belanda, Hongaria, dan Indonesia. Mereka membahas agroindustri dari hulu hingga hilir terutama berkaitan dengan kesehatan pangan.

"Pertemuan ilmiah itu juga sebagai media komunikasi antara akademisi, institusi, dan pemangku kepentingan dalam pengembangan agroindustri terutama dalam aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, dan memperluas jaringan," kata Nurcholis. Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.