Bukit Asam akan Kembangkan Tiga Jalur Kereta Api Pengangkut Batu Bara
Oleh : Abraham Sihombing | Jumat, 20 Oktober 2017 - 12:54 WIB
Ilustrasi Tambang Batu Bara PT Bukit Asam Tbk
Jakarta – PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) akan mengembangkan tiga jalur kereta api pengangkut batu bara. Ketiga jalur tersebut adalah Tanjung Enim-Simpang-Perajin, Tanjung Enim-Srengsem dan Tanjung Enim-Lampung. Arviyan Arifin, Direktur Utama PTBA, mengemukakan, rencan tersebut akan dilakukan melalui kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Pasalnya, jalur kereta api merupakan andalan utama bagi transportasi pengangkutan batu bara. “Dengan pengembangan ketiga jalur tersebut, maka beban muatan diharapkan akan semakin bertambah, tetapi dengan biaya operasional yang sama sehingga ada efisiensi dari sisi pembiayaan distribusi angkutan batu bara,” ujar Arviyan di Jakarta, Kamis (19/10/2017). Disamping upaya tersebut, demikian Arviyan, manajemen PTBA juga tidak henti-hentinya berupaya untuk mencari transportasi baru yang juga dapat dikembangkan guna mendukung efisiensi biaya-biaya perseroan kedepan. Sebelumnya, PT KAI telah berkomitmen untuk mengangkut batu bara PTBA dari lokasi tambang sebanyak 20,5 juta ton. Sebanyak 17,3 juta ton diangkut dari lokasi tambang ke pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung dan 3,2 juta ton ke Dermaga Kertapati di Palembang. “Itu artinya, terdapat peningkatan volume pengangkutan batu bara pada tahun ini sekitar 7,1% dibandingkan pada 2016 sebanyak 19,12 juta ton. Itu masing-masing menuju Tarahan sebanyak 16 juta ton dan sisanya 3,12 ton ke Dermaga Kertapati,” tutur Arviyan. Sementara itu, menurut Arviyan, upaya lain untuk meningkatkan efisiensi perusahaan adalah dengan terus memanfaatkan tenaga listrik yang diproduksi PLTU sendiri berkapasitas 3x10 megawatt di Tanjung Enim dan berkapasitas 2x8 megawatt di Tarahan. “Kami juga akan mengoptimalkan peralatan tambang dengan mengkonsumsi listrik dari PLTU sendiri sehingga tidak tergantung pada sumber tenaga listrik pihak ketiga. Langkah ini juga bertujuan untuk memangkas ongkos produksi di masa depan,” imbuh Arviyan. (Abraham Sihombing)
Komentar Berita