Nilai Transaksi Trade Expo Indonesia 2017 Capai 1,344 Miliar Dolar

Oleh : Hariyanto | Kamis, 19 Oktober 2017 - 12:49 WIB

 Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (Ist)
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Nilai transaksi Trade Expo Indonesia (TEI) yang digelar pada 11 hingga 15 Oktober 2017 kemarin mencapai US$1,344 miliar. Nilai transaksi tersebut melebihi target pemerintah yang dipatok hanya sebesar US$1,10 miliar.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, total transaksi mencapai US$1,344 miliar cukup baik jika dibandingkan dengan perolehan transaksi TEI 2016 yang mncapai US$1,02 miliar, dimana ada kenaikan 31,3%.

"Total transaksi hingga hari ini, 1,344 miliar dolar AS, naik 31,3 persen jika dibandingkan total tahun lalu," kata Enggartiasto di Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Enggar menjelaskan, kenaikan total transaksi pada penyelenggaraan TEI 2017 yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition, Kota Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, tidak lepas dari upaya pemerintah mendatangkan pembeli potensial. Khususnya yang berasal dari negara tujuan ekspor nontradisional.

Pengunjung yang datang pada penutupan TEI 2017 sebanyak 22.088 pengunjung dari 113 negara. Pembeli potensial yang datang dari negara nontradisional, antara lain Afrika, Eurasia, Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Amerika Selatan. "Sudah mulai terlihat (upaya pembukaan pasar ekspor ke negara-negara nontradisional) pada TEI 2017," ujar Enggar.

Selain itu, upaya pemerintah untuk melakukan diversifikasi produk ekpor juga mulai terlihat dari produk-produk yang diminati pembeli pada pameran tahunan tersebut. Beberapa produk tersebut antara lain batu bara, kopi, minuman, otomotif dan komponennya, CPO, makanan olahan, produk elektronik dan listrik, produk pertanian, minyak esensial, dan kosmetik.

Dari sisi hubungan bisnis jangka panjang, sedikitnya telah terlaksana penandatanganan 35 MoU yang berasal dari 17 negara. Total kesepakatan tersebut senilai US$228,02 juta, atau naik US$20 juta jika dibandingkan MoU misi pembelian pada TEI 2016 yang sebesar US$207,9 juta.

Nilai transaksi tertinggi berdasarkan urutan negara pada misi pembelian TEI 2017, yaitu Arab Saudi, Malaysia, Mesir, Thailand, Australia, India, Brasil, Belgia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Singapura, Spanyol, Nigeria, Taiwan, dan Belanda.

Selain itu, terdapat pula MoU yang berisi kesepakatan penjualan batu bara kepada buyer yang berasal dari Laos atas upaya KBRI di Vientiane, Laos sebesar US$588 juta atau setara dengan Rp7,82 triliun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.