BNI Terapkan Tiga Strategi Dorong Pertumbuhan Kredit

Oleh : Herry Barus | Jumat, 13 Oktober 2017 - 07:29 WIB

 Laporan Kinerja BNI (Foto Rizki Meirino)
Laporan Kinerja BNI (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) menerapkan tiga strategi untuk mendorong pertumbuhan kredit industri.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan, strategi pertama, pihaknya menggali potensi pasar pembiayaan BUMN dengan fokus pada proyek infrastruktur dan sektor industri yang memiliki risiko rendah dan terkontrol.

"Selanjutnya, kami mengoptimalkan jaringan dan outlet untuk mampu menggarap potensi pasar yang ada. Kami juga menggali potensi supply chain (jaringan suplai)debitur korporasi untuk menangkap potensi debitur baru," ujar Herry saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (12/10/2017)

Herry mengatakan, penyaluran kredit BNI ke sector business banking menjadi yang utama dengan komposisi 78,3 persen dari total kredit atau sebesar Rp329,75 triliun, tumbuh 13,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp289,47 triliun.

Pada sector business banking tersebut, kredit BNI disalurkan ke segmen korporasi sebesar 23,6 persen dari total kredit, kredit BUMN 19,4 persen, lalu ke segmen menengah 16,1 persen, dan segmen kecil 12,8 persen.

"Untuk meningkatkan penyaluran kredit ke segmen korporasi, kami fokus pada pembiayaan proyek infrastruktur dan BUMN serta pembiayaan sektor berisiko rendah seperti pertanian dan perkebunan. Kami juga tidak melakukan ekspansi ke sektor yang berisiko cukup tinggi karena faktor eksternal, seperti pertambangan," ujar Herry.

Ada pun strategi yang disiapkan oleh BNI dalam mengoptimalkan penyaluran kredit ke segmen menengah yaitu dengan mengoptimalkan debitur-debitur segmen menengah yang merupakan supply chain financing debitur korporasi.

Bank plat merah tersebut juga meningkatkan kualitas monitoring pembiayaan kredit segmen menengah melalui pemberian kewenangan pimpinan wilayah.

"Sementara itu, penguatan kredit pada segmen kecil dilakukan dengan mengoptimalkan jaringan melalui penetapan outlet sebagai full branch dan juga fokus pada pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Herry.

Disamping kredit ke sector business banking, BNI juga mengucurkan pembiayaan ke sector bisnis konsumer yang teralokasikan sebesar 16,3 persen dari total kredit atau sebesar Rp68,53 triliun, tumbuh 9,2 persen diatas realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 62,73 triliun. Kredit ke sector consumer banking terutama mengalir untuk kredit kepemilikan rumah (BNI Griya), kartu kredit, dan Fleksi.

"Pertumbuhan ini diraih dengan dua strategi utama, yaitu optimalisasi potensi pembiayaan melalui produk payroll nasabah dari debitur institusi dan melalukan optimalisasi cross selling," ujar Herry.

Penyaluran kredit BNI hingga akhir Kuartal III 2017 sebesar Rp 421,41 triliun atau tumbuh 13,3 persen diatas realisasi kredit pada periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 372,02 triliun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…