Modern Cikande Industrial Estate Pusat Industri dan Kota Baru di Barat Jakarta

Oleh : Arya Mandala | Minggu, 08 Oktober 2017 - 16:52 WIB

Modern Cikande Industrial Estat (Ist)
Modern Cikande Industrial Estat (Ist)

INDUSTRY.co.id - Cikande, Dikembangkan di Barat Jakarta yang masih memiliki tingkat saturasi yang masih rendah dibandingkan Timur Jakarta, serta infrastruktur penunjang yang lengkap, Modern Cikande Industrial Estate  juga diuntungkan dengan  tingkat Upah Minimum Regional yang lebih rendah.  Modern Cikande Industrial Estate bisa menjadi alternatif upaya pengembangan dan ekspansi usaha bagi manufaktur besar  domestik maupun global.

Pengembangan kawasan industri sejak lama dianggap tak melulu sebagai upaya untuk pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang. Namun juga membantu pemerintah dalam pengaturan pertumbuhan industri dalam satu hamparan, sekaligus ikut mengembangkan potensi perekonomian di daerah tempat kawasan industri dibangun. Pasalnya dengan adanya kawasan industri, akan memberikan daya tarik investor untuk berinvestasi sehinggga meningkatkan ekspor non migas, lapangan kerja, pendapatan asli daerah serta sektor-sektor bidang usaha lainnya

Pengembangan kawasan industri dengan tujuan seperti di atas setidaknya juga dilakukan oleh kelompok usaha Modern Group lewat salah satu tentakel usahanya di bidang properti, PT Modernland Realty Tbk. Perusahaan  dengan kode MDLN di bursa saham Tanah Air ini tercatat telah mengembangkan sebuah kawasan industri besar dengan sarana dan prasarana terlengkap di Barat Jakarta, yakni Modern Cikande Industrial Estate (MCIE). 

ModernCikande tercatat dilengkapi oleh fasilitas  perumahan bagi para pekerja, pemadam kebakaran, kantor polisi, minimarket, bank, restoran, dan poliklinik. Selain itu, kawasan ini didukung infrastruktur berkualitas yang saling terintegrasi, jalan yang lebar, jaringan listrik, air bersih, pipa gas, dan fasilitas water treatment plant (WTP) dengan kapasitas awal 100 liter per detik.

Soal infrastruktur penunjang, saat ini kawasan ModernCikande telah dipasok tenaga listrik dari PLN sebesar  240 megawatt dengan satu gardu, plus satu gardu baru dengan kapasitas 60 megawatt.  Kelak akan dilakukan penambahan satu gardu baru dengan kapasitas 240 megawatt, sehingga total pasokan tenaga listrik untuk kawasan ini akan mencapai  480 megawatt. Kecukupan pasokan listrik akan memberikan kepastian dan kenyamanan penggunaan fasilitas listrik yang stabil sehingga tak akan mengganggu proses produksi.

Pengembangan  kawasan industri ModernCikande (MCIE) sejatinya telah dimulai  awal tahun 1991 silam. Berlokasi strategis di Cikande, Serang, Banten, sekitar  68 km dari Jakarta, 75 km dari Pelabuhan Tanjung Priok dan 50 km dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kawasan industri seluas  3.175 hektare ini  dapat diakses melalui tol Jakarta-Merak  melalui pintu tol Ciujung.

Sangat strategis karena  lokasinya berdekatan dengan  Pelabuhan Bojonegara  sehingga kawasan ini mampu akan ditopang oleh sentra pengangkutan barang untuk keperluan ekspor-impor terbesar di Indonesia, dan tengah dalam proses perencanaan.

Selain menyediakan infrastruktur yang tertata dengan baik, kawasan ModernCikande juga menyediakan pelayanan terpadu satu pintu untuk membantu para investor dalam proses pendirian bisnisnya di Indonesia. Pelayanan ini meliputi proses pengajuan perijinan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM).

PT Modern Industrial Estate, anak usaha PT Modernland Realty Tbk selaku pengembang ModernCikande juga amat diuntungkan dengan rencana pembukaan pintu tol Cikande. Pintu tol baru ini kelak akan membuat Modern Cikande  semakin mudah diakses karena hanya berjarak 1 Km dari pintu tol Cikande. Berikutnya akses Modern Cikande juga amat dekat dengan tiga  pelabuhan besar lainnya, yaitu Ciwandan, Cigading, dan Merak Mas.

Disampaikan Direktur Utama PT Modern Industrial Estat, Pascall Wilson dalam jawabannya kepada redaksi Industry.co.id, dengan dibukanya pintu tol Cikande, akan ada tiga multiplier effect yang bakal dirasakan oleh perseroan serta para tentant di dalamnya. Bagi perseroan, dipastikan akan didapat peningkatan demand terhadap lahan di dalam MCIE, mengingat adanya perbaikan dari sisi akses, dimana MCIE akan menjadi kawasan industri di barat Jakarta dengan jarak terdekat ke pintu tol.    Peningkatan harga jual pada  kawasan ini juga dipastikan akan mengiringi pembukaan pintu tol Cikande.

“Dengan perbaikan aksesabilitas kawasan kami, dan percepatan jarak tempuh ke kawasan kami, kami proyeksikan kami dapat meningkatkan harga kawasan kami sebesar kurang lebih 15% dari harga saat ini,” ujar Pascall.

Pembukaan pinto tol Cikande juga akan mendorong makin terbukanya potensi untuk mendiversifikasi produk, semisal pengembangan trade mall, dan produk residential kelas menengah yang diproyeksikan akan lebih terbuka pasarnya. “Demikian juga untuk produk industrial property retail seperti  pergudangan juga akan lebih menjadi prospektif,” imbuhnya.

Dari luas lahan di MCIE seluas  3.175 hektare, perseroan telah mengembangkan lahan seluas  kurang lebih 1.400 hektare, dan tahun ini pihak PT Modern Industrial Estate akan mengembangkan kurang lebih tambahan lahan seluas 150 hektare untuk mencapai sasaran kinerja perusahaan. Sejauh ini  sudah ada 127 tenant perusahaan yang beroperasi di dalam MCIE, dengan proyeksi sekitar 27 tambahan tenant baru yang akan beroperasi tahun ini atau tahun 2018. Beberapa perusahaan besar yang tercatat telah bermarkas di ModernCikande antara lain  PT Cargill Foods Indonesia dari Amerika, PT Charoen Pokphand Indonesia yang merupakan produsen chicken nugget Fiesta, dan salah satu perusahaan konglomerasi asal Thailand PT Dong-Suh Indonesia.

Mengapa  ModernCikande Industrial Estate (MCIE) dinilai lebih istimewa dibandingkan  kawasan industri lainnya, menurut Pascall karena MCIE adalah kawasan industri terintegrasi dengan luas tanah terbesar di Barat Jakarta,  dengan jumlah tenant terbanyak di Barat Jakarta. Begitu pula  dari segi kualitas infrastruktur, ModernCikande dinilai   merupakan kawasan industri  terbaik di Barat Jakarta.

Selain itu, ModernCikande terbuka bagi pengembangan segala jenis industri, yang artinya bisa menampung segala jenis industri, dengan  zona-zona yang sudah diatur  serta upah minimum regional (UMR) yang  sekitar Rp 3,2 jutaan  per bulan, lebih rendah dibanding kawasan industri di timur Jakarta.

Dengan luas lahan lebih dari 3.000 hektare, ModernCikande siap untuk diarahkan menjadi sebuah kota baru di Banten, menyusul rencana perseroan untuk melengkapi kawasan ini dengan  sarana komersial, residensial dan fasilitas pendukung lainnya. Kelak,  setelah fasilitas komersial, residensial dan fasilitas pendukung lainnya semisal  rumah sakit, sekolah, universitas, dan shopping mall sudah terbangun, maka ModernCikande bakal  disebut sebagai kota industri mandiri.

Sebagai fasilitas penunjang gaya hidup, saat ini di ModernCikande tengah dibangun  hotel berbintang  Swiss-Belinn ModernCikande. Hotel ini merupakan proyek kolaborasi Modern Asia Hotel  selaku unit bisnis Modernland Realty bersama Swiss-Belhotel International.  Seremonial topping off hotel Swiss-Belinn ModernCikande telah digelar pada Maret 2017 lalu, yang dilanjutkan dengan proses finishing sehingga  hotel ini siap beroperasi pada akhir 2017.

Sementara itu demi menunjang ketersediaan sumber daya manusia berkualitas di kawasan,  tahun ini  perusahaan akan  menjalin nota kesepahaman dengan pemerintah daerah Serang untuk pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK). Pendirian BLK dilakukan perusahaan agar masyarakat bisa menjadikannya sebagai wahana untuk meningkatkan kualitas keterampilan kerja mereka. Sehingga pada ujungnya masyarakat akan lebih kompetitif dalam serapan tenaga kerja di kawasan tersebut, sekaligus menjamin ketersediaan sumber daya berkualitas bagi para tenant di ModernCikande secara khusus, maupun industri di kawasan Serang dan sekitarnya.

Berdiri di atas lahan seluas 7.750 m2, dengan luas bangunan 10.640 m2, hotel Swiss- Belinn ModernCikande ini  memiliki ketinggian 10 lantai dengan 165 kamar, dan dilengkapi oleh ballroom berkapasitas 1.000 orang, restaurant, lobby lounge, jaringan Wi-Fi, kolam renang, spa, fitness center, serta lahan parkir yang luas.

“Selain itu kami juga sedang membuat konsep fasilitas penunjang gaya hidup lainnya seperti sports club facility semisal  futsal area, dan juga area rekreasi lainnya yang kami harap akan menjadikan MCIE sebagai kawasan industri yang lebih terintegrasi lagi,” kata Pascall.

Di tahun ini, PT Modern Industrial Estate mentargetkan bisa mencatatkan penjualan senilai Rp1,3 triliun. Pascall mengaku optimistis perseroan akan mampu meralisasikan angka penjualan tersebut, berdasarkan sejumlah strategi yang sudah disiapkan. Menurut Pascall, beberapa strategi yang akan dilakukan antara lain dengan mempersiapkan lahan yang siap  jual dilengkapi infrastruktur yang dibutuhkan, dengan didukung kegiatan promosi. Langkah promosi dilakukan salah satunya  dengan meningkatkan  kerjasama dengan pihak luar negeri seperti BUMN di Taiwan untuk membantu expansi pengusaha-pengusaha di Taiwan ke Indonesia.

“Kami   berencana  membuat suatu kawasan  ekonomi khusus untuk perusahaan-perusahaan  tersebut,  dimana semua proses investasi dan keringanan dan insentif perpajakan dapat dipermudah di suatu area yang kami kembangkan dengan dukungan pemerintah,” ujar Pascall.

Strategi tersebut juga akan diaplikasikan untuk perusahaan-perusahaan asal negara lainnya seperti Korea, China dan Jepang,  plus meningkatkan kerjasama dengan para agen  properti domestik sebagai langkah efisien untuk meningkatkan penjualan  tanpa meningkatkan overhead marketing cost.

Bicara penjualan, masih menurut Pascall, laporan penjualan kawasan industri yang diterbitkan oleh Colliers selalu terlihat bahwa penjualan di MCIE  masuk dalam peringkat 5 besar. Bahkan di tahun 2014 dan 2015, perseroan menduduki peringkat pertama berturut-turut, dan peringkat kedua  di tahun 2016 dalam hal penjualan.

Menurutnya, hal ini tak terlepas dari strategi  perusahaan dalam memilih kawasan di Barat Jakarta yang dinilai sebagai alternatif bagi para pelaku industri yang ingin mengembangkan usahanya dalam skala massif. Pasalnya tingkat saturasi industri di Timur Jakarta sudah terlalu padat serta  harga tanah yang sudah cukup tinggi, mendorong kawasan Barat Jakarta menjadi alternatif lokasi industri yang tepat.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…

IFG Life

Sabtu, 20 April 2024 - 09:48 WIB

Sambut Hari Konsumen Nasional, IFG Life Tegaskan Komitmen Customer-Centric

Menyambut Hari Konsumen Nasional yang jatuh pada 20 April 2024, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) kembali menekankan komitmen perusahaan untuk senantiasa memprioritaskan konsumen (customer-centric)…

Property Guru Awards 2024 kembali digelar

Sabtu, 20 April 2024 - 09:16 WIB

PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Memperkenalkan Kategori Baru

PropertyGuru Indonesia Property Awards adalah bagian dari rangkaian PropertyGuru Asia Property Awards regional, yang memasuki tahun ke-19 pada tahun 2024.