Candaan Jokowi Saat Ajak Bos Sinarmas Tanam Kopi

Oleh : Ridwan | Rabu, 04 Oktober 2017 - 17:50 WIB

Presiden Joko Widodo (Ist))
Presiden Joko Widodo (Ist))

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Presiden Joko Widodo menyatakan masa-masa komoditas mentah sebagai andalan perekonomian sudah melewati masa keemasan. Indonesia harus bisa bergerak meninggalkan perekonomian berbasis komoditas mentah.

Menurut Jokowi, komoditas mentah Indonesia bisa dikemas sedemikian rupa untuk menyesuaikan diri dengan tren ekonomi saat ini yang menekankan pada gaya hidup. Ia menilai, semakin banyak jumlah penduduk kelas menengah, maka permintaan akan kebutuhan gaya hidup semakin meningkat.

"Sudah saatnya para pengusaha sekarang mulai menyadari pertumbuhan kelas menengah di Indonesia.Salah satu caranya dengan mulai fokus kepada komoditas penopang gaya hidup masyarakat," ujar Presiden Joko Widodo dalam penutupan Rakornas Kadin di Jakarta, (3/10/2017).

Dalam hal ini, ia mencontohkan komoditas ini diantaranya tanaman kopi dan kakao yang banyak dikonsumsi masyarakat. Kemudian rempah, karena bisnis kuliner yang mulai marak saat ini.

Bukan tanpa sebab Jokowi menyebutkan tanaman kopi. Dia mengungkapkan Indonesia saat ini masih berada pada peringkat empat untuk urusan produksi kopi setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Sedangkan produksi kopi peringkat satu yakni Brasil hanya 3,8 juta ton. Jokowi optimistis angka produksi kopi Brasil masih bisa dikejar oleh Indonesia.

Maka dari itu, ia ingin agar Indonesia bisa memanfaatkan momen tersebut dengan menambah produksi kopi dan kakao.

Saat ini produksi kopi tercatat di posisi keempat dunia dengan rata-rata produksi 800 ribu ton per tahun. Ia berharap, posisi Indonesia bisa melesat menjadi nomor satu mengalahkan Brazil yang punya produksi 2,8 juta ton.

Apalagi menurutnya, Indonesia masih punya lahan yang luas untuk ditanami kopi. Bahkan, ia sempat berkelakar kepada Franky Oesman Widjaja selaku petinggi Grup Sinarmas untuk setop menanam kelapa sawit dan mulai menanam kopi dan kakao. "Pak Franky, lahan jangan ditanami sawit terus. Masih ada kakao, kopi, dan lada," terangnya.

Namun, selain produksi komoditas, Indonesia juga perlu bersiap dalam pengelolaan kualitas kopi. Dalam hal ini, Jokowi menyoroti minimnya pelatihan barista dan peremajaan produk kopi itu sendiri. "Sekolah mengenai kopi tidak ada, pasca panen tidak ada, yang mendidik barista tidak ada. Padahal kopi ini potensinya besar," kata Jokowi.

Menurut data Kementerian Pertanian, produksi kopi di tahun 2016 tercatat di angka 639,3 ribu ton atau turun tipis dibanding 2015 sebesar 639,4 ribu ton. Sementara itu, produksi kakao tahun lalu tercatat 656,81 ribu ton atau naik 10,69 persen dibanding tahun sebelumnya 593,33 ribu ton.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…