20 Ribu Pekerja Jalan Tol Terancam PHK karena E-Emoney

Oleh : Irvan AF | Jumat, 22 September 2017 - 10:32 WIB

Ilustrasi Exit Tol
Ilustrasi Exit Tol

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama aliansi buruh indonesia lainnya menolak Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), uang elektronik (e-money), dan gardu tol otomatis.

Hal tersebut disebabkan kebijakan tersebut bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, yang menyebutkan bahwa uang adalah alat pembayaran yang sah.

Selain itu, kebijakan tersebut juga dinilai sangat merugikan kaum buruh (Pekerja) dan masyarakat.

Presiden KSPI Said Iqbal menyatakan bahwa transaksi melalui Gardu Tol Otomatis (GTO) hanya dapat dilakukan oleh pengguna jalan yang memiliki e-Toll Card. Padahal, fitur e-Toll hanya bersifat sebagai pengganti uang tunai dan bukan merupakan alat pembayaran yang sah sebagaimana diatur dalam UU Mata Uang.

“Pemerintah dan lembaganya tidak boleh menolak mata uang rupiah. Kita hanya mengenal uang kertas dan uang logam, tidak ada uang elektronik. Karena itu KSPI berpendapat, jika ada yang menolak uang kertas atau logam, maka hal itu adalah pidana. Termasuk jika pengelola jalan tol menolak uang kertas atau logam,” kata Said Iqbal di Jakarta, Jumat (22/09/2017).

Said Iqbal mencontohkan kerugian yang akan dialami masyarakat dengan uang elektronik. Apabila kartu tersebut hilang, sejumlah uang yang ada di dalamnya juga akan ikut hilang.

“Misal dalam kartu ada seratus ribu, maka ketika kartu hilang, maka uangnya akan hilang seratu ribu. Berbeda kalau memegang uang kertas 20 ribu sebanyak 5 lembar. Jika hilang 1 lembar, maka masih ada 80 ribu.” ungkapnya.

Belum lagi, apabila kita menyimpan uang di bank, seharusnya ada bunga yang didapatkan. Katakan bunga deposito sebesar 9%, maka jika mengisi kartu sebesar 100 ribu, seharusnya akan menjadi 109.000 ribu.

"Tetapi jangankan diberi tambahan, yang ada malah uang kita yang akan terpotong karena ada pungutan biaya untuk setiap kali top-up (isi ulang, red)," ujarnya.
Mengancam 20 ribu pekerja

Kebijakan gardu tol otomatis dengan kartu elektronik bakal mengurangi pekerja di sektor ini sebanyak 20 ribu orang.

"Akan ada 20 ribu pekerja di jalan tol, Jasa Marga, Citra Marga, JLJ, JLO, dan sebagainya yang terancam akan kehilangan pekerjaan," keluhnya.

Sementara itu, Presiden ASPEK Indonesia, Mirah Sumirat mengingatkan masyarakat untuk kritis karena pemilik dan pengguna kartu e-toll tanpa sadar sesungguhnya telah “diambil paksa” uangnya oleh pihak pengelola jalan tol dan oleh bank yang menerbitkan kartu e-toll.

Mirah mencontohkan, apabila masyarakat membeli kartu e-toll seharga Rp50 ribu sesungguhnya hanya mendapatkan saldo sebesar Rp30 ribu.

“Ke mana selisih uang yang Rp20 ribu?” kritiknya

Belum lagi dana saldo e-toll yang mengendap di bank karena tidak dipergunakan oleh pemilik kartu, yang kemudian dapat diputar oleh bank untuk kepentingan bisnis.

“Bayangkan, berapa triliun dana masyarakat yang akan diambil paksa dari sistem 10 persen GNNT dan GTO ini,” kata Mirah, menekankan.

Bukan tidak mungkin GNNT akan menyasar pada transaksi kebutuhan dasar masyarakat yang lainnya, seperti pembelian bahan bakar minyak (BBM). Bisa saja PT Pertamina mewajibkan pembelian BBM hanya dengan nontunai. Tidak saja pengemudi mobil namun juga akan berdampak langsung pada pengendara motor yang jumlahnya puluhan juta.

Pengendara motor yang selama ini bisa membeli bensin secukupnya dengan uang tunai Rp10.000, harus juga dipaksa setor dan mengendapkan dananya di bank untuk keuntungan pihak bank.

Terkait dengan itu, Mirah mengatakan, bahwa hal ini merupakan praktek bisnis ala penjajah. Masyarakat dipaksa untuk setor dana ke perusahaan seperti layaknya upeti di jaman penjajahan dulu.

Oleh karena itu, KSPI dan buruh Indonesia akan melakukan perlawanan dengan melakukan Gerakan Nasional Tolak Uang Elektronik.

“Buruh akan melakukan penolakan dengan melakukan kampanye masif di berbagai media, dengan mengadakan mimbar rakyat untuk menolak GNNT,” ujar Said Iqbal yang selain Presiden KSPI, juga menjadi Presiden FSPMI ini.

Tidak hanya itu, lanjut pria yang juga sebagai Governing Body ILO ini, buruh akan melakukan aksi besar-besaran pada tanggal 7 Oktober 2017 untuk menyuarakan isu Jaminan Kesehatan, Tolak Upah Murah, dan menolak Gardu Tol Otomatis (Jamkestum + GTO).

Aksi akan dilakukan bergelombang pada bulan Oktober, November, dan Desember. Jika aspriasi dan tuntutan ini diabaikan, tidak menutup kemungkinan akan ada mogok nasional pekerja jalan tol.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…

IFG Life

Sabtu, 20 April 2024 - 09:48 WIB

Sambut Hari Konsumen Nasional, IFG Life Tegaskan Komitmen Customer-Centric

Menyambut Hari Konsumen Nasional yang jatuh pada 20 April 2024, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) kembali menekankan komitmen perusahaan untuk senantiasa memprioritaskan konsumen (customer-centric)…