Bio Farma Targetkan Pendapatan Rp3 Triliun Tahun Ini

Oleh : Herry Barus | Kamis, 21 September 2017 - 07:50 WIB

PT Bio Farma (Persero) (Foto ist)
PT Bio Farma (Persero) (Foto ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Bio Farma (Persero) menargetkan pendapatan pada tahun 2017 sekitar Rp3 triliun dengan produksi vaksin yang diperkirakan mencapai hingga 3,1 miliar dosis per tahun.

"Dengan produksi vaksin sekitar 3,1 miliar dosis per tahun, Bio Farma tetap menjadi salah satu perusahaan vaksin terkemuka di dunia. Pendapatan tahun 2017 tumbuh sekitar 14 persen dibanding tahun 2016 sebesar Rp2,7 triliun," kata Direktur Pemasaran Bio Farma M. Rahman Rustan, saat konferensi pers di Indonesia Business Development Expo 2017 (IBDExpo), di Jakarta Convention Center, Rabu (20/7/2017)

Menurut Rahman, pertumbuhan pendapatan didorong tingginya permintaan pasar terhadap vaksin yang dalam lima tahun terakhir terus berada pada level tinggi sekitar 3 miliar dosis per tahun.

Ia menjelaskan, saat ini Bio Farma memproduksi 14 jenis vaksin. Sebanyak 12 di antaranya telah memenuhi standar yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan pengakuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antara lain yaitu vaksin polio, campak, hepatitis B, BCG, vertusis, difteri, tetanus, influenza B, dan dua jenis vaksin lainnya tidak didaftarkan ke WHO karena digunakan untuk di dalam negeri.

Selain vaksin, Bio Farma juga memproduksi empat jenis serum.

Menurut Rahman, dari pendapatan sekitar Rp3 triliun, sebanyak 60 persen di antaranya merupakan kontribusi pasar ekspor. "Setelah kita pastikan vaksin untuk dalam negeri dipenuhi, baru kemudian diekspor," ujarnya.

Kebutuhan dalam vaksin nasional meliputi untuk sekitar 5 juta bayi per tahun, sekitar 12 juta anak usia sekolah dan 23 juta wanita usia subur.

Dengan produksi 14 jenis vaksin dan empat serum tersebut, maka Bio Farma menjadi salah satu perusahaan vaksin terbesar di dunia.

"Lebih dari 142 negara telah menggunakan produk Bio Farma terutama negara-negara berkembang. Sebanyak 49 negara di antaranya adalah negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)," ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…