Indonesia Power Catatkan EBA DIPP1 di Bursa Efek Indonesia

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 20 September 2017 - 13:01 WIB

PT Indonesia Power (Foto Ist)
PT Indonesia Power (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Indonesia Power, anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), mencatatkan Efek Beragun Aset (EBA) bernama EBA Danareksa Indonesia Power PLN1-Piutang Usaha (EBA DIPP1) bernilai Rp4 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (20/09/2017). Itu terdiri dari penawaran umum EBA Kelas A bernilai Rp3,688 triliun dan penawaran terbatas EBA Kelas B senilai Rp312 miliar.

“Penerbitan dan pencatatan EBA DIPP1 ini dilakukan dalam rangka sekuritisasi aset yang dilakukan PT Indonesia Power dengan menggunakan piutang penjualan tenaga listrik PLTU Suralaya 1-4,” ujar Dei Eviondra, Corporate Secretary PT Indonesia Power, dalam acara pencatatan dan perdagangan perdana EBA di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Rabu (20/09/2017).

Dei mengemukakan, penerbitan EBA DIPP1 ini seiring dengan rencana strategis perseroan untuk melakukan sekuritisasi EBA bernilai maksimum Rp10 triliun secara bertahap hingga akhir 2018. EBA tersebut merupakan salah satu sumber pendanaan untuk mendukung program penyediaan tenaga listrik sebesar 35.000 megawatt (MW).

Penawaran EBA DIPP1 ini telah berlangsung di sepanjang periode 4-11 September 2017. Dalam proses penawaran umum (bookbuilding), penerbitan EBA ini mendapat sambutan positif dari investor.

“Itu terlihat dari munculnya kelebihan permintaan (oversubscribed) terhadap penerbitan EBA ini hingga 2,7 kali atau sebesar Rp10,05 triliun dibandingkan yang ditargetkan sebesar Rp4 triliun,” papar Dei.

Dei menjelaskan, keberhasilan penerbitan EBA tersebut tidak terlepas dari dukungan PT PLN selaku pemegang saham Indonesia Power serta sinergi Indonesia Power dengan berbagai pihak, yakni Danareksa Investment Management sebagai Manajer Investasi, Bank BRI sebagai bank kustodian serta Danareksa Sekuritas sebagai Lead Arranger dan Selling Agent.

“Bahkan, kami juga berterima kasih kepada selling agents lainnya, yakni Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan BCA Sekuritas serta para profesi penunjang untuk mengupayakan pendalaman investasi melalui penerbitan instrumen pendanaan baru berbasis piutang di pasar modal,” jelas Dei.

Dei juga mengungkapkan, manajemen Indonesia Power juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI dan para investor dari perusahaan perbankan BUMN maupun nasional, dana pensiun, asuransi dan asset management, sehingga menjadikan EBA DIPP1 sebagai salah satu produk investasi yang diminati.

Saat ini, Indonesia Power mengelola operasional dan pemeliharaan pembangkit listrik berkapasitas total 14.826 MW yang terdapat di delapan unit pembangkit listrik, yaitu Suralaya, Semarang, Perak Grati, Saguling, Bali, Mrica, Priok dan Kamojang, 1 unit Jasa Pemeliharaan serta mengoperasikan 13 pembangkit milik PLN. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…