Daya Beli Turun, Pengusaha Ritel Minta Diskon Tarif Listrik

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 14 September 2017 - 18:40 WIB

Ilustrasi: PLN Naikkan Tarif Listrik 12 Golongan Per Desember 2016
Ilustrasi: PLN Naikkan Tarif Listrik 12 Golongan Per Desember 2016

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah untuk memberikan subsidi listrik kepada perusahaan ritel guna mendorong kinerja sektor yang tengah lesu tersebut.

Ketua Aprindo Roy Nicholas Mandey menuturkan, biaya listrik berkontribusi sebesar 30 persen sampai 35 persen dari total beban biaya. Komponen listrik ini, meliputi pendingin ruangan, lampu, dan mesin pendingin.

"Jadi ini kami kembalikan ke pemerintah, kalau disambut baik, ayo bicara. Mungkin dengan pemerintah, Perusahaan Listrik Negara (PLN)," ucap Roy, Rabu (13/9/2017).

Pihaknya tidak menuntut adanya diskon besar-besaran atau spesifik di angka tertentu. Namun, Roy berharap pemerintah dapat memberikan pengurangan biaya listrik kepada peritel.

"Jadi bagaimana peran pemerintah, salah satunya diharapkan berikan diskon di jam yang peak hour yang termahal dalam tarif listrik," kata Roy.

Bila permintaan ini terwujud, jelas Roy, perusahaan dapat memberikan diskon dari setiap produk yang dijual kepada konsumen. Alhasil, terjadi multiplier effect bagi kinerja perusahaan dan peningkatan konsumsi masyarakat.

"Ini supaya minat belanja konsumen meningkat. Semua tujuannya untuk konsumsi masyarakat meningkat begitu," tutur Roy.

Industri ritel sebelumnya menargetkan tumbuh di kisaran sembilan persen hingga akhir tahun ini. Namun, hingga semester pertama tahun ini, pertumbuhannya hanya mencapai 3,8 persen, jauh berada di bawah pertumbuhan pada semester pertama tahun lalu yang mencapai 10,25 persen.

Dia pun mengaku, akan sulit bagi industri ritel untuk mencapai target pertumbuhan sembilan persen. Pasalnya, untuk itu, industri ritel harus mampu tumbuh di atas lima persen pada semester II ini yang sulit diraih di tengah pergeseran daya beli saat ini.

"Tetap tumbuh memang tapi mengecil. Banyak yang lebih memilih liburan, jadi tidak belanja di ritel lagi. Kemudian banyak transaksi yang tidak terdeteksi karena melalui ecommerce transaksinya," papar Roy.

Roy juga berpendapat, pertumbuhan industri ritel tidak akan terlalu jauh dibandingkan tahun lalu bila didukung oleh pemerintah dengan tidak menaikkan tarif listrik bagi masyarakat.

"Dengan tarif listrik tidak naik, jadi ada kemampuan konsumen untuk menambah konsumsi," terang Roy.

Sementara itu, Roy juga menyambut baik penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 4,5 persen dari 4,75 persen. Menurutnya, hal itu akan memicu penurunan bunga kredit perbankan dalam 3 sampai 5 bulan mendatang.

"Dengan kredit turun, maka bisa mengalihkan dananya ke konsumsi," pungkas Roy.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Talenta-talenta Bank Mandiri

Selasa, 16 April 2024 - 23:31 WIB

Disiplin Menyemai Talenta Pegawai, Bank Mandiri Kembali Menuai Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Konsisten menjalankan transformasi yang berkelanjutan, kembali membawa Bank Mandiri memperoleh apresiasi dan masuk sebagai tempat kerja terbaik untuk mengembangkan karir di Indonesia versi LinkedIn…

UMKM binaan BNI ikut expo di Amerika

Selasa, 16 April 2024 - 22:49 WIB

BNI Bantu Specialty Coffee Produk UMKM Binaan Xpora Tembus Pasar Amerika

PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia go global. Kali ini, BNI Kantor Luar Negeri New York bersama BNI Xpora berpartisipasi…

Vina Panduwinata dan suplemen serat khusus diabetes mGanik Nutrition.

Selasa, 16 April 2024 - 20:37 WIB

Aksi Nyata Vina Panduwinata Bantu Pejuang Diabetes

Vina Panduwinata perkenalkan suplemen serat khusus diabetes mGanik Metafiber yang mampu blokir gula dari makanan sehingga efektif mengontrol gula darah penderita diabetes.

Bahana TCW

Selasa, 16 April 2024 - 15:16 WIB

Berkinerja baik, Bahana ETF Bisnis 27 Diganjar Penghargaan sebagai Best ETF Indeks dalam Best Mutual Funds Award 2024

Masyarakat Indonesia telah familiar dengan berbagai jenis investasi termasuk reksa dana. Beberapa produk reksa dana yang secara umum hadir di tengah masyarakat Indonesia yakni reksa dana pasar…

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Selasa, 16 April 2024 - 14:03 WIB

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan Halalbihalal di kantor Kementerian PUPR pada hari pertama masuk kantor usai Libur Idul Fitri 1445 H, Selasa (16/4/2024),…