Menperin Airlangga Laporkan Perkembangan Mobil Listrik ke Presiden

Oleh : Hariyanto | Kamis, 31 Agustus 2017 - 08:27 WIB

Menperin: Kemitraan Industri Menengah-Besar Jadi Strategi Pengembangan IKM (Foto Ridwan)
Menperin: Kemitraan Industri Menengah-Besar Jadi Strategi Pengembangan IKM (Foto Ridwan)

INDUSTRY.co.id -Jakarta- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melaporkan perkembangan mobil listrik ke Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/8/217)

"Saya juga melaporkan peta jalan mobil listrik. Pada prinsipnya beliau menanyakan mengenai waktu-waktunya, time frame dari mobil listrik," kata Airlangga usai menghadap Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta.

Airlangga menyampaikan bahwa di dunia ini ada mazhab mobil listrik, yakni melarang total dan ada juga yang melakukan minimal kendaraan mobil listrik.

"Kami bahas dengan Bapak Presiden dan beliau setuju untuk dilakukan semacam pembatasan pada waktu tertentu. Salah satu yang kita setujui adalah beliau menyetujui tahun 2025 itu 20 persen itu sudah diproduksi dari mobil berbasis 'electric vehicles'," katanya.

Sedangkan terkait bea masuk, kata Airlangga, berdasarkan "free trade agreement" (FTA) sebesar 50 persen untuk kendaraan mobil listrik.

Airlangga menyebutkan berdasarkan 'most favored nation (MFN) sebesar 50 persen dan pihaknya ingin menurunkan MFN tersebut 5 persen jika produsen mobil listrik tersebut memiliki "roadmap" untuk berproduksi di dalam negeri.

"Kalau tidak mempunyai komitmen membangun di dalam negeri, tentu tidak dapat fasilitas yang 5 persen. Jadi ini yang akan didorong," katanya.

Airlangga mengakui jika jumlah komponen mobil listrik yang dibikin lebih sedikit dari pada komponen motor bensin, sehingga supplier itu harus menyesuaikan diri juga.

"Suplier komponen lokal ini kita beri kesempatan untuk juga bisa sebagian hijrah untuk memproduksi komponen 'electric vehicle'," katanya.

Menperin mengatakan saat ini sudah banyak pabrikan yang ada di Indonesia sudah memamerkan purna rupanya (prototype) dan selanjutnya akan dilakukan uji coba.

"Pengujian itu kan terhadap dua tipe, motor listrik itu kan ada dua, satu yang 'plug-in hybrid', jadi dia memang harus dicolokin ke listrik, ada juga yang mempunyai engine bukan hybrid, engine hanya untuk meng-charge. Jadi 'self charging electric vehicle'," kata Menperin.

Airlangga mengatakan "self charging electric vehicle" ini juga nanti ikut disiapkan di Indonesia.

"Jadi ada tipe yang satu tidak perlu di plug-in. Yang satu plug-in. Dua-duanya jenisnya adalah electric vehicle," ujarnya.

Menperin mengatakan saat ini "roadmap" Kementerian Perindustrian yang sekarang mesti dikerjakan adalah untuk pengembangan teknologi baterainya, yakni "lithium-ion battery".

"Lithium-ion battery, Kementerian Perindustrian melakukan 'research' mengenai itu dan ada salah satu produsen otomotif juga mempersiapkan Lithium-ion battery. Tetapi teknologi itu bisa di kembangkan dengan dua cara, Lithium-ion, dan juga menggunakan baterei yang standar sekarang. Jadi kalau seperti teknologi motor mungkin electric vehicle tapi motornya bukan menggunakan Lithium-ion, tapi baterai biasa, tapi dua biji. Ini kan teknologi yang berkembang," katanya.

Menperin mengakui sudah ada beberapa negara yang berminat mengembangkan mobil listrik di Indonesia dan pihaknya akan melihat fasilitasinya.

"Ini 'open' untuk berbagai negara, China sudah menyatakan minat, Jepang minat, Taiwan minat, nanti kita lihat, kita fasilitasi," ujarnya.

Sedangkan untuk perkembangan produsen di dalam negeri, kata Airlangga, juga dipersilahkan untuk memproduksi dan memasarkan secara luas.

"Produksi dalam negeri itu juga didorong untuk bukan hanya membuat, tapi hanya memasarkan secara luas. Memasarkan secara luas kan kuncinya distribusi network harus luas. Dua, kapasitas pabrik bisa tinggi. Ketiga spare part terjamin. Keempat resale value terjamin. Kelima ada pembiayaan. Jadi itu lima unsur yang harus dimiliki industri otomotif," katanya.

Menperin mengakui saat ini ada beberapa pihak sedang memproduksi mobil listrik, seperti BPPT bekerjasama dengan ITS, akan terus didorongnya.

"Kalau mahasiswa beberapa memang buat, tapi yang paling penting ini kan bisa jadi skala industri," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Talenta-talenta Bank Mandiri

Selasa, 16 April 2024 - 23:31 WIB

Disiplin Menyemai Talenta Pegawai, Bank Mandiri Kembali Menuai Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Konsisten menjalankan transformasi yang berkelanjutan, kembali membawa Bank Mandiri memperoleh apresiasi dan masuk sebagai tempat kerja terbaik untuk mengembangkan karir di Indonesia versi LinkedIn…

UMKM binaan BNI ikut expo di Amerika

Selasa, 16 April 2024 - 22:49 WIB

BNI Bantu Specialty Coffee Produk UMKM Binaan Xpora Tembus Pasar Amerika

PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia go global. Kali ini, BNI Kantor Luar Negeri New York bersama BNI Xpora berpartisipasi…

Vina Panduwinata dan suplemen serat khusus diabetes mGanik Nutrition.

Selasa, 16 April 2024 - 20:37 WIB

Aksi Nyata Vina Panduwinata Bantu Pejuang Diabetes

Vina Panduwinata perkenalkan suplemen serat khusus diabetes mGanik Metafiber yang mampu blokir gula dari makanan sehingga efektif mengontrol gula darah penderita diabetes.

Bahana TCW

Selasa, 16 April 2024 - 15:16 WIB

Berkinerja baik, Bahana ETF Bisnis 27 Diganjar Penghargaan sebagai Best ETF Indeks dalam Best Mutual Funds Award 2024

Masyarakat Indonesia telah familiar dengan berbagai jenis investasi termasuk reksa dana. Beberapa produk reksa dana yang secara umum hadir di tengah masyarakat Indonesia yakni reksa dana pasar…

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Selasa, 16 April 2024 - 14:03 WIB

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan Halalbihalal di kantor Kementerian PUPR pada hari pertama masuk kantor usai Libur Idul Fitri 1445 H, Selasa (16/4/2024),…