Pemerintah Pelajari Pembangkit Tenaga Surya Murah UEA

Oleh : Herry Barus | Kamis, 22 Desember 2016 - 09:35 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 255 Megawatt (MW) di tahun depan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 255 Megawatt (MW) di tahun depan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).

INDUSTRY.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan bahwa saat ini ia sedang mempelajari murahnya biaya operasional pembangkit listrik tenaga surya yang dimiliki oleh Uni Emirat Arab (UEA).

"Mataharinya kita kan sama antara Indonesia dan UEA, kenapa biaya di Indonesia bisa mahal sekali untuk tenaga surya? ini yang harus diefisiensikan," kata Jonan ketika menghadiri acara diskusi akhir tahun Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di, Jakarta, Rabu (21/12).

Ia mempelajari hal tersebut ketika menghadiri sidang OPEC di Wina, ia bertemu dengan menteri bidang energi UEA dan berbicara secara bilateral mengenai perkembangan energi masing-masing negara.

Dua pembangkit listrik tenaga surya di UEA masing-masing diketahui menghasilkan 150 MW dan 200 MW. Hal yang membuat Jonan takjub adalah biaya per Kwh dari pembangkit 150 MW memiliki biaya operasional kisaran 2 sen lebih, dan untuk hasil 200 MW mempunyai biaya sekitar 2,24 sen.

Sedangkan jika dibandingkan dengan di Indonesia, biaya per Kwh bisa lebih dari 10 sen. Ia masih penasaran dengan besarnya margin antara biaya operasional di UEA dan Indonesia bisa terlalu jauh, padahal berpatokan dari matahari yang sama. Jonan mengaku sudah mengagendakan pertemuan langsung dengan menteri bidang energi UEA untuk mempelajari lebih lanjut secara detail mengenai proses pengembangan tenaga surya di UEA.

"Biar bagaimana, jika menghasilkan energi besar namun biaya operasional juga besar, berarti hal tersebut tidak efisien serta menjadikan industri tidak kompetitif," kata Jonan yang juga pernah menjadi Menteri Perhubungan tersebut, seperti dikutip Antara.

Jonan pada tahun 2017 menekankan sektor energi menjadi sektor yang fokus terhadap efisiensi produksi. Segala bentuk pemborosan serta arus distribusi yang rumit akan ia benahi sesuai dengan kebutuhan dan potensi energi masing-masing wilayah.

Mantan Dirut PT KAI tersebut sebelumnya juga mengatakan bahwa industri minyak dan gas bumi akan memfokuskan pada efisiensi berbasis hasil produksi. "Hingga saat ini produksi belum efisien. Karena itu kebijakan migas ke depan yang pertama adalah soal efisiensi produksi," kata Jonan ketika menghadiri diskusi out look migas 2017 di salah satu hotel kawasan Jakarta.

Alasan berfokus pada efisiensi produksi adalah karena harga migas tidak menentu dan tidak ada yang memiliki takaran untuk menentukan. Selanjutnya yang kedua adalah migas Indonesia harus belajar lebih menjadi industri kompetitif dan memahami pasar.

Mantan Menteri Perhubungan tersebut juga menyampaikan bahwa berdasarkan data, pada 2016 kapasitas kilang (refinery) pemerintah sebesar 1.169 juta barel. Dan kurun waktu ke depan pemerintah memiliki rencana merevitalisasi kilang yang sudah ada dan juga akan membangun enam kilang baru.

"Kilang baru ini akan dibangun oleh Pertamina dan swasta, jika ingin cari partner ya, bisa dicari atau diatur sendiri, yang penting paham kondisi pasar," kata Jonan.(Hrb)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sabtu, 20 April 2024 - 07:24 WIB

Leet Media Luncurkan “Pertamina Renjana Cita Srikandi” yang disupport oleh Pertamina, Siap Dukung Pemberdayaan Perempuan

Dalam rangka mendorong pemberdayaan perempuan Indonesia, Leet Media dengan bangga mempersembahkan Pertamina Renjana Cita Srikandi, yang akan dilaksanakan pada tanggal 17-19 Mei 2024 di Senayan…

Omega Hotel Management Segera Meluncurkan Restoran Indonesia "Ramela - Cultural Taste of Indonesia"

Sabtu, 20 April 2024 - 06:12 WIB

Omega Hotel Management Segera Meluncurkan Restoran Indonesia "Ramela - Cultural Taste of Indonesia"

Omega Hotel Management dengan bangga akan segera meluncurkan restoran terbaru mereka yang menampilkan kekayaan kuliner Indonesia, "Ramela - Cultural Taste of Indonesia". Restoran ini akan menjadi…

Aslog Dankormar Tandatangani Naskah Memorandum

Sabtu, 20 April 2024 - 05:12 WIB

Aslog Dankormar Tandatangani Naskah Memorandum

Menjelang acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Asisten Logistik Komandan Korps Marinir (Aslog Dankormar) dilaksanakan memorandum Serah Terima Jabatan dari pejabat lama Kolonel Marinir Tri Subandiyana,…

Menhan Prabowo Subianto Terima Kunjungan Mantan PM Inggris Raya Tony Blair Diskusi Isu Global

Sabtu, 20 April 2024 - 05:04 WIB

Menhan Prabowo Subianto Terima Kunjungan Mantan PM Inggris Raya Tony Blair Diskusi Isu Global

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri Inggris Raya (1997-2007) dan Executive Chairman Tony Blair Institute, Mr. Tony Blair, di Kementerian Pertahanan, Jakarta,…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi Papua

Sabtu, 20 April 2024 - 04:57 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi Papua

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri Rapat Koordinasi membahas perkembangan situasi di Papua dan Rapat Koordinasi membahas penyelesaian masalah lahan antara Pemda Sumatera Selatan…