Menteri Airlangga: Pengembangan Kawasan Industri dan Pendidikan Vokasi Wujud Nyata Ekonomi Berkeadilan

Oleh : Ridwan | Kamis, 17 Agustus 2017 - 15:54 WIB

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto bersama Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebelum Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2018 di Jakarta, 16 Agustus 2017.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto bersama Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebelum Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2018 di Jakarta, 16 Agustus 2017.

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah saat ini bergerak lebih cepat dan fokus pada kebijakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Langkah yang selama ini telah dilakukan dan berjalan baik antara lain adalah pengembangan perwilayahan industri dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

"Sesuai yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, tahun 2017 ini adalah tahun kerja bersama untuk pemerataan ekonomi yang berkeadilan," ungkap Airlangga Hartarto seusai konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2018 di Jakarta, Rabu malam (16/8/2017).

Terkait penyerapan anggaran negara, Airlangga menambahkan, Kementerian Peridustrian telah memfasilitasi pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa. Upaya ini turut mendorong penyebaran industri merata sekaligus mewujudkan Indonesia sentris. "Hingga Mei 2017, sebanyak lima kawasan industri di luar Jawa yang telah dibangun dan beroperasi," katanya.

Kelima kawasan industri tersebut, yaitu Kawasan Industri Sei Mangkei di Sumatera Utara yang berbasis industri pengolahan kelapa sawit, Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah berbasis industri pengolahan logam nikel, Kawasan Industri Bantaeng di Sulawesi Tenggara berbasis industri pengolahan logam nikel, Kawasan Industri Palu di Sulawesi tengah berbasis industri rotan dan agro, serta Kawasan
Industri Konawe di Sulawesi Tenggara berbasis industri pengolahan logam nikel.

"Bahkan, kami telah melakukan terobosan dengan mendukung pembangunan politeknik industri logam yang akan menyediakan tenaga kerja sesuai kebutuhan di kawasan industri Morowali dan sekitarnya serta pembangunan akademi komunitas di Kawasan Industri Bantaeng. Saat ini pembangunannya sudah selesai, tinggal tahap selajutnya," sebut Airlangga.

Pada tahun 2018, Kemenperin akan memfasilitasi pembangunan gedung politeknik Morowali tahap ke-4, pembangunan akademi komunitas Bantaeng tahap 2, serta pembangunan politeknik pendukung kawasan industri Dumai dan kawasan industri Batu Licin tahap pertama. "Kami juga menargetkan, pembangunan sentra industri kecil dan menengah (SIKIM) di luar Jawa sebanyak enam sentra," ujarnya.

Sementara itu, di luar penggunaan anggaran pemerintah, Kemenperin terus mendorong kelanjutan pengembangan Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah yang menjadi pusat industri ringan (light industry). "Kawasan industri yang diresmikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong ini dalam waktu singkat sudah ada 40 industri yang masuk. Ini menunjukkan bahwa masih banyak minat investor yang menanamkan modalnya di Indonesia," ungkap Airlangga.

Selanjutnya, Kemenperin tengah memfasilitasi pembangunan kawasan industri khusus investor Tiongkok di Karawang, Jawa Barat dengan luas 200 hektare. Pembangunan kawasan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dalam seminar G20 di Shanghai, China. "Investasi sudah ada industri otomotif dan spare part. Di sana bisa menjadi supporting," tutur Airlangga.

Dalam upaya menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas, terampil dan siap berkompetisi, Kemenperin menginisiasi melalui program pendidikan vokasi industri dengan jenjang SMK dan diploma serta pelatihan industri dengan sistem 3in1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja). Program ini sekaligus mendorong peningkatan daya saing dan produktivitas industri nasional.

"Program-program tersebut bekerja sama dengan industri. Hingga Juni 2017, mereka yang sudah ditempatkan di perusahaan sebanyak 9.948 orang. Melalui upaya pengembangan kompetensi SDM industri, ditargetkan akan tercapai 1 juta tenaga kerja industri yang tersertifikasi pada tahun 2019," pungkas Menperin.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Mandiri saat menyerahkan santunan ke Yatim dan Dhuafa

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:34 WIB

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri kembali berbagi kebersamaan di bulan suci Ramadan dengan masyarakat sekitar. Kali ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa,…

Gedung BNI

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:28 WIB

BNI Terbitkan Global Bond Senilai USD500 Juta

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana melakukan penerbitan surat utang senior dalam denominasi Dolar Amerika Serikat senilai USD500 juta atau sekitar Rp7,94 triliun (kurs…

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:33 WIB

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kota Medan, Sumatera Utara – Holding BUMN Pangan ID FOOD terus menggenjot penyaluran bantuan pangan penanganan stunting tahap I tahun 2024 yang sudah mulai berjalan pada pertengahan Maret…

Mentan Amran Sulaiman

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:21 WIB

Mentan Amran Serahkan Total Alokasi Pupuk Subsidi 54 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara simbolis menyerahkan alokasi penambahan pupuk subsidi untuk petani seluruh Indonesia sebesar Rp 28 triliun.

Petugas BNI memperlihatkan uang persediaan ke masyarakat

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:16 WIB

Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, BNI Sediakan Uang Tunai Rp26,6 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk mendukung kelancaran transaksi masyarakat dengan menyediakan dana tunai senilai Rp26,6 triliun selama Ramadan dan Hari Raya…