Penyedia Uang Elektronik Tol Bertambah Tiga Bank

Oleh : Herry Barus | Rabu, 16 Agustus 2017 - 07:34 WIB

Kartu E-toll (ist)
Kartu E-toll (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Bank Indonesia menyatakan bank penyedia uang elektronik untuk pembayaran tol secara non-tunai akan bertambah tiga bank pada Desember 2017, dari yang saat ini sebanyak empat bank.

"Desember 2017 akan menyusul uang elektronik dari Bank DKI, PT Bank Mega Tbk. dan Bank Nobu," kata Direktur Eksekutif Program Transormasi BI Aribowo di Jakarta, Selasa (15/8/2017)

Saat ini, empat bank yang menyediakan uang elektronik tol adalah PT Bank Mandiri Persero Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BNI), dan PT Bank Central Asia (BCA) Tbk.

Empat bank tersebut juga merupakan bank yang sudah menyediakan sarana prasarana untuk pembayaran tol non-tunai, seperti mesin pembaca kartu (reader).

Aribowo mengatakan tiga bank yang baru bergabung tersebut nantinya akan bernegosiasi dengan empat bank penyedia sarana untuk menentukan skema bisnis.

Tiga bank tersebut juga bisa bekerja sama 'co-branding' dengan empat bank penyedia sarana menggunakan satu kartu," ujar dia. Salah satu bank yang akan "co-branding" adalah PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk.

Skema bisnis bagi bank baru penyedia uang elektronik tol diperlukan karena infrastruktur pembayaran tol melalui uang elektronik saat ini sudah tersedia.

Maka bank-bank lainnya atau bank yang baru menerbitkan uang elektronik untuk tol perlu menjalin kerja sama bisnis dengan bank penyedia sarana.

Aribowo mengatakan terdapat dua skema bisnis yang bisa digunakan yakni "terminal usage fee" atau bank membayar berdasarkan jumlah transaksi kartu. Sedangkan skema kedua, dengan "sharing fee" yakni berbagi biaya untuk menambal investasi yang telah lebih dulu digelontorkan bank penyedia sarana pembayaran.

Skema bisnis tersebut nantinya akan ditetapkan BI setelah berkonsultasi dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Perbankan dan juga Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

"Sebelum Oktober 2017 atau saat 100 persen pembayaran tol melalui non-tunai, ketentuan itu harus sudah ada," kata Ketua Umum ASPI Anggoro Eko Cahyo kepada awak media.

Dorongan untuk meningkatkan penetrasi transaksi uang elektronik tersebut sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Pemerintah dan BI menargetkan pada 31 Oktober 2017, semua pembayaran di jalan tol di seluruh ruas secara nasional akan membayar dengan uang elektronik atau non-tunai.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.