Kemenperin Terus Gencar Ciptakan Wirausaha IKM Baru di Lingkungan Pondok Pesantren

Oleh : Ridwan | Senin, 07 Agustus 2017 - 16:06 WIB

Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih saat menjadi narasumber dalam Dialog Penumbuhan Wirausaha Baru di Lingkungan Pondok Pesantren (Santripreneur) di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih saat menjadi narasumber dalam Dialog Penumbuhan Wirausaha Baru di Lingkungan Pondok Pesantren (Santripreneur) di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur

INDUSTRY.co.id - Lamongan, Pondok pesantren berperan penting dalam upaya mewujudkan kemandirian industri nasional. Langkah strategis ini dilakukan melalui program Santripreneur, yang berbasis pada Business Process Outsourcing (BPO), Joint Operation, dan Capacity Building dengan kerja sama beberapa perusahaan industri dan perbankan.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian semakin gencar menciptakan wirausaha baru di lingkungan pondok pesantren melalui program Santripreneur. Upaya ini dimaksudkan agar para lulusan pondok pesantren nanti dapat turut mendorong penumbuhan industri kecil dan menengah (IKM).

"Selama ini, setiap tahunnya kami telah melaksanakan berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya pada pengembangan IKM di lembaga pendidikan keagamaan termasuk pondok pesantren," ungkap Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih ketika melakukan kunjungan kerja di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, Senin (7/8/2017).

Ia menambahkan, selama tahun 2013-2015, Ditjen IKM telah membina lima pondok pesantren di empat wilayah, yakni Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kab. Garut, Jawa Barat, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat dan Kab. Pacitan, Jawa Timur. "Jumlah keseluruhan peserta yang mengikuti sebanyak 105 santri untuk mendapatkan pelatihan dan peningkatan keterampilan di bidang konveksi dan kerajinan batu akik," terangnya.

Gati menyampaikan, Pondok Pesantren Sunan Drajat merupakan salah satu lokasi pilot project yang dilaksanakan Kemenperin dalam menjalankan program Santripreneur pada tahun 2017. "Kami yakin program ini mampu mendukung pemerataan ekonomi nasional, karena jumlah pondok pesantren di Indonesia sangat banyak," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Agama, pada tahun 2014, pondok pesantren yang ada di Indonesia sebanyak 27.290 lembaga dengan jumlah santri mencapai 3,65 juta orang. Sementara itu, jumlah santri di Pondok Pesantren Sunan Drajat sebanyak 12 ribu orang (5.500 putra dan 6.500 putri) dengan tenaga pendidik 1.041 orang.

Gati juga menjelaskan, pihaknya akan mendidik dan membina sekitar 10 orang santri terpilih untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan di bidang pengolahan ikan. Selain itu, Ditjen IKM akan memfasilitasi pemberian bantuan mesin dan peralatan yang bakal diserahkan kepada pihak pondok pesantren melalui mekanisme hibah ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Lamongan.

"Kami pun sedang menjajaki kerja sama dengan Bank Indonesia wilayah Jawa Timur, yang nantinya dituangkan ke dalam Perjanjian Kerja Sama terkait skema pilot project Santripreneur tahun 2017,”ungkapnya.

Menurut Gati, Bank Indonesia wilayah Jawa Timur telah memiliki program Inkubator Bisnis Pesantren dan berkomitmen akan membentuk Baitul Mal Wattamwil (BMT). "Kami berharap, Bank Indonesia mampu pula memberikan fasilitasi uji coba pasar dalam Islamic Sharia Economic Festival tahun 2017 yang akan dilaksanakan di Surabaya bulan November nanti," imbuhnya.

Selanjutnya, menurut Gati, pihaknya akan melakukan proses monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pilot project Santripreneur 2017. "Apabila program ini berhasil, dapat diduplikasi ke pondok-pondok pesantren lainnya," pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia