Potensi Energi Arus Laut Indonesia 41 GW
Oleh : Hariyanto | Senin, 07 Agustus 2017 - 08:08 WIB

Kapal Geomarin III (Foto ist)
INDUSTRY.co.id - Jakarta- Potensi energi ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) atau listrik yang dihasilkan dari perbedaan suhu arus laut dalam dengan permukaan laut di Indonesia memiliki kapasitas potensi sebesar 41 GW.
"Selain melakukan penelitian Identifikasi Cekungan sedimenter untuk mendukung penyiapan WK Migas, dilakukan juga pengambilan data temperatur air laut sebagai identifikasi data potensi OTEC," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) ESDM Ediar Usman.
Ketika mengarungi perairan Selat Sunda dengan Kapal Geomarin III, kepada Antara, Minggu, Ediar mengatakan Potensi OTEC di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, tersebar di pantai barat Sumatera, Selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara. Bali dan Lembata NTT. PPPGL telah mengkaji dan meneliti potensi OTEC pada 17 lokasi sebesar 41 GW.
OTEC merupakan bagian dari energi baru terbarukan dan bersumber dari perbedaan temperatur air laut yang mudah ditemukan pada perairan laut tropis, lanjutnya.
Potensi energi panas laut di perairan Indonesia diprediksi menghasilkan daya sekitar 240.000 MW. Indonesia bagian timur memiliki nilai T (perbedaan suhu) lebih besar dari Indonesia bagian barat.
Pemanfaatan OTEC berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitarnya. Energi ini bernilai ekonomi lebih tinggi dibanding sumber energi lainnya. Energi ini menghasilkan listrik dan air murni akibat penguapan air laut.
Penggunaan OTEC di bidang perikanan memberikan nutrisi pada biota laut di permukaan laut. Contoh pembangkit OTEC dalam skala kecil ada di Kumijima, Jepang dan Hawai. Sementara China, Korea Selatan dan India, saat ini sedang membangun pembangkit OTEC dengan kapasitas 10 Mega Watt (MW).
PPPGL telah merancang langkah strategis dalam riset OTEC, terutama menentukan lokasi prospek seluruh Indonesia sebagai dasar investasi OTEC. Langkah tersebut meliputi, pertama survei potensi regional dan rinci, teknis dan ekonomis.
Selanjutnya, survei potensi di Bali Utara dan Lembata menggunakan Geomarin III (2017), dilanjutkan pre studi kelayakan dan studi kelayakan (2018). Ketiga, kajian aspek teknis dan ilmiah lainnya termasuk sosial, budaya dan ekonomi, keempat pemilihan lokasi Pilot Project di Indonesia serta. Dan kelima dukungan pemerintah pada pengembangan OTEC.
Hari ini, Minggu (6/8), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan uji coba kapal survei seismik Geomarin III di Perairan Selat Sunda untuk mencari potensi sumber daya alam (minyak dan gas bumi) serta mineral di bawah laut.
Ia menjelaskan, kapal Geomarin III merupakan kapal dengan teknologi canggih yang mampu mendeteksi adanya potensi cadangan energi baik berupa minyak atau gas di dasar laut. (Ant)
Baca Juga
Industri Hari Ini

Jumat, 20 April 2018 - 17:48 WIB
Mendag Enggar Jamin Harga Pangan Terkendali Jelang Ramadhan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin bahwa menjelang masuknya bulan Ramadhan, harga dan stok pangan pokok dalam kondisi yang terkendali dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan oleh…

Jumat, 20 April 2018 - 17:00 WIB
TEI 2018 Incar Pasar Negara-Negara Afrika
Pameran dagang berskala internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 mengincar peluang pasar yang ada di negara-negara Afrika dengan berupaya mendatangkan banyak pelaku usaha dari negara-negara…
Jumat, 20 April 2018 - 16:57 WIB
Dihadapan Mahasisawa Tandulako, Menperin Dorong Generasi Milenial Jadi Enterpreneur
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto terus mendorong generasi milenial khususnya di Provinsi Palu, Sulawesi Tengah untuk menjadi enterpreneur atau start-up muda.

Jumat, 20 April 2018 - 16:30 WIB
TEI 2018 Targetkan Transaksi 1,5 Miliar Dolar
Ajang pameran dagang terbesar Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 menargetkan total transaksi sebesar 1,5 mliar dolar Amerika Serikat (AS), dan diharapkan mampu meningkatkan kinerja ekspor Indonesia…

Jumat, 20 April 2018 - 16:04 WIB
Senegal Akan Beli Kapal Tanker dan Kargo Dari PT PAL Indonesia
Selain itu, Senegal juga berminat membeli 2 kapal patroli ukuran 60 meter untuk mengawasi wilayah pesisirnya sepanjang 700 km.
Komentar Berita