Beras Opolosan Beredar di Sejumlah Tempat, Masyarakat Tetap Waspada

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 29 Juli 2017 - 11:33 WIB

Ilustrasi Beras (Ist)
Ilustrasi Beras (Ist)

INDUSTRY.co.id - Medan- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sumatera Utara minta kepada masyarakat agar tetap mewaspadai beras oplosan yang kemungkinan masih banyak beredar di super market, pasar tradisional, dan tempat-tempat lainnya.

"Sebab beras yang dipalsukan itu, tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga negara," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut Abubakar Siddik, di Medan, Sabtu (29/7/2017)

Sehubungan dengan itu, menurut dia, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan segera menarik beras oplosan tersebut dari peredaran, agar masyarakat tidak salah dalam membeli bahan pangan.

"Pemerintah dan instansi terkait lainnya, harus turun tangan menyita beras-beras yang dianggap bermasalah dan diperjual belikan di masyarakat," ujar Abubakar.

Ia menyebutkan, beras -beras yang tidak berkualitas itu, jangan lagi diperdagangkan secara tersembunyi dan harus dihentikan peredarannya karena dianggap tidak sesuai lagi dengan mutu.

Masyarakat jangan selalu dijadikan korban, dengan menjual beras yang telah diolah dan dicampur dengan beras yang bermutu jelek.

"Hal tersebut, termasuk praktik penipuan dan harus diproses secara hukum, karena telah merugikan konsumen dan masyarakat," ucapnya.

Abubakar menambahkan, petugas kepolisian harus mengusut tuntas, pelaku pengoplosan beras itu, karena mereka memiliki jaringan dan sindikat, serta segera dihentikan.

Pelaku tindak pidana kejahatan pangan itu, juga telah merusak perekonomian negara dan menyengsarakan kehidupan masyarakat.

"Pelaku pemalsuan beras tersebut, agar dijatuhi hukuman berat sehingga tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum itu," kata Ketua YLKI Sumut.

Sebelumnya, kerugian triliunan rupiah diderita masyarakat atas tindak pidana pemalsuan beras oleh PT Indo Beras Unggul (PT IBU) berasal dari berbagai subsidi pemerintah yang telah disalahgunakan.

"Yang dimaksud beras memperoleh subsidi adalah dalam memproduksi beras tersebut, ada subsidi input, yaitu subsidi benih Rp1,3 triliun dan subsidi pupuk Rp31,2 triliun, bahkan ditambah lagi ada bantuan sarana dan prasarana bagi petani dari pemerintah yang besarnya triliunan rupiah juga," kata Kepala Subbidang Data Sosial-Ekonomi pada Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian Ana Astrid dalam siaran pers, Ahad.

Selain subsidi input, pihaknya juga mengatakan bahwa ada subsidi beras sejahtera (rastra) yang jumlahnya mencapai Rp19,8 triliun.

"Ada juga subsidi beras sejahtera (Rastra) untuk rumah tangga sasaran (prasejahtera) sekitar Rp19,8 triliun yang distribusinya satu pintu melalui Bulog dan tidak diperjualbelikan di pasar," katanya.

Beras yang diolah oleh PT IBU adalah beras medium yang berasal dari varietas unggul baru seperti IR64, Impari, Ciherang dan lain-lain.

"Seluruh beras medium dan premium itu kan 'berasal dari gabah varietas Varietas Unggul Baru (VUB), yaitu IR64, Ciherang, Mekongga, Situ Bagendit, Cigeulis, Impari, Ciliwung, Cibogo dan lainnya yang diproduksi dan dijual dari petani kisaran Rp3.500- Rp4.700 per kg gabah," katanya. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…