Kian Prospektif, Thermax Resmikan Fasilitas Manufaktur Baru di Cilegon

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 26 Juli 2017 - 21:16 WIB

Perusahaan energi lingkungan, PT Thermax International Indonesia meresmikan fasilitas manufaktur barunya di kawasan industri Cilegon, Rabu (26/7/2017)
Perusahaan energi lingkungan, PT Thermax International Indonesia meresmikan fasilitas manufaktur barunya di kawasan industri Cilegon, Rabu (26/7/2017)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Thermax, perusahaan energi lingkungan meresmikan fasilitas manufaktur barunya di Indonesia. Fasilitas yang berada di kawasan industri Krakatau di Cilegon, berlokasi sekitar 100 km dari Jakarta, fasilitas ini akan mendukung pelanggan PT Thermax International Indonesia (PT TII) di pasar ASEAN.

Pabrik baru ini akan menghasilkan berbagai macam produk standar perusahaan antara lain boiler kemasan, pemanas, pendingin, aksesoris uap, air dan pengolahan air limbah beserta peralatan pengendalian polusi udara seperti electrostatic precipitators (ESPs) dan bag filter. Anak perusahaan Thermax dan jaringan layanan penjualan di Malaysia, Thailand dan Filipina akan membantu inisiatif bisnis PT TII.

Meher Pudumjee, Chairperson Thermax Group mengatakan bahwa Kami mendirikan PT Thermax International Indonesia pada tahun 2014 bertujuan untuk fokus pada pasar di Indonesia dan Asia Tenggara. Sehubungan dengan hal tersebut Thermax dengan bangga mempersembahkan fasilitas baru ini guna mendukung rencana pertumbuhan yang luar biasa di Indonesia.

Dilain pihak M.S. Unnikrishnan, MD dan CEO Thermax mengatakan bahwa Asia Tenggara memiliki potensi pertumbuhan yang luar biasa, Thermax optimis dapat berkontribusi terhadap Pertumbuhan dan kemajuan di wilayah regional ini.

Kami memiliki flexibilitas dalam meningkatkan kegiatan manufaktur dengan ekspansi secara bertahap. Kami telah berinvestasi di tim penjualan, layanan dan teknis serta bekerjasama dengan beberapa pihak terkait, pungkasnya

Fasilitas yang baru diresmikan ini akan melayani berbagai sektor indutri antara lain makanan & minuman, minyak sawit, tekstil, bahan kimia, tenaga dan perhotelan, PT Thermax International Indonesia telah membentuk beberapa kemitraan dengan para pelanggan.

Selain itu juga telah mengajukan penawaran dan bekerjasama dengan beberapa kontraktor EPC dalam negeri untuk menangani berbagai proyek energi dimasa yang akan datang.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…