Kelangkaan Garam Tidak Pengaruhi Produksi Sektor Industri Mamin

Oleh : Hariyanto | Selasa, 25 Juli 2017 - 10:24 WIB

Ilustrasi Tambak Garam
Ilustrasi Tambak Garam

INDUSTRY.co.id - Surabaya- Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan kelangkaan garam konsumsi tak mempengaruhi produksi usaha mikro kecil dan menengah, terutama di bidang makanan dan minuman (mamin).

"Kalau garam tak terlalu berpengaruh signifikan karena bukan bahan utama bagi UMKM yang memproduksi makanan dan minuman," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemerintah Provinsi Jawa Timur Mas Purnomo Hadi ketika dikonfirmasi  awak media di Surabaya, Selasa (25/7/2017)

Menurut dia, pengaruh terhadap produksi UMKM makanan minuman lebih terasa jika yang mengalami kelangkaan dan kenaikan harga adalah tepung atau gula.

"Kalau tepung atau gula yang naik kemudian barangnya langka maka ini sangat berpengaruh. Karena ini garam maka kecil sekali pengaruhnya," ucap mantan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim tersebut.

Dengan demikian, pihaknya juga menjamin tak terlalu ada kenaikan harga untuk penjualan produk makanan dan minuman di Jatim, terutama yang berasal dari sektor UMKM.

"Yang jelas, prosentase pembuatan garam untuk produk makanan minuman tidak terlalu banyak. Sekali lagi, kecil pengaruhnya," katanya.

Sementara itu, Pemprov Jatim menyampaikan kelangkaan garam yang saat ini terjadi merupakan imbas dari tidak menentunya musim yang terjadi sejak 2016.

Bahkan, akibat panjangnya musim hujan saat itu, petani garam di Jatim hanya mampu menghasilkan 123.873 ton garam dari target produksi sebesar 1,2 juta ton.

"Tahun ini, targetnya 1,2 juta ton per tahun, tapi sampai sekarang masih mampu menghasilkan 689 ton. Padahal kebutuhan garam konsumsi masyarakat Jatim pertahunnya sekitar 150 ribu ton," kata Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf.

Karena itulah dengan minimnya pasokan garam petani maka garam yang saat ini beredar di pasaran menjadi langka dan harganya juga mulai melangit.

Berdasarkan data di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jatim, harga garam terus mengalami kenaikan, yaitu pada Juli 2014 harga garam konsumsi perkilogramnya Rp2.984, pada Juli 2015 harganya Rp3.308, kemudian Juli 2016 Rp3.883 dan pada Juli 2017 meningkat menjadi Rp5.792.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri

Jumat, 19 April 2024 - 19:28 WIB

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM). Tim yang terdiri dari…

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…