Menperin: Penerapan SNI Wajib Lindungi Pasar Domestik Dari Serbuan Produk Impor

Oleh : Hariyanto | Jumat, 21 Juli 2017 - 20:47 WIB

 Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan ucapan selamat kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian seusai pelantikan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 19 Juni 2017.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan ucapan selamat kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian seusai pelantikan di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 19 Juni 2017.

INDUSTRY.co.id ,Jakarta - Kementerian Perindustrian terus menggalakkan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib bagi produk industri. Dari hasil evaluasi pada tahun 2016, menunjukkan bahwa penerapan SNI Wajib berindikasi menurunkan tingkat impor produk rata-rata hingga 5,52% jika dibandingkan dengan tingkat impor pada tahun 2015 atau setara dengan US$282 juta.

“SNI wajib merupakan salah satu instrumen kebijakan teknis yang sangat penting untuk melindungi industri dan konsumen dalam negeri. Penerapan SNI juga dapat mencegah beredarnya produk-produk yang tidak bermutu di pasar domestik termasuk melindungi dari serbuan produk impor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (21/7/2017).

Berdasarkan alasan tersebut, Kemenperin menerbitkan regulasi berupa Peraturan Menteri Perindustrian dalam upaya pelaksanaan SNI secara wajib bagi produk industri nasional agar semakin berdaya saing. “SNI sifatnya mutlak, kalau kita mau masuk menjadi bangsa industri,” tegas Airlangga.

Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara menjelaskan, Kemenperin telah memiliki unit yang memiliki prasarana teknis dalam penentuan standar pada suatu produk industri. Lembaga tersebut adalah Pusat Standardisasi Industri (Pustand Industri), di bawah lingkup BPPI Kemenperin.

Ngakan mengungkapkan, Kemenperin juga memiliki sejumlah lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) industri yang berbasis komoditi guna mempercepat penguasaan teknologi dan meningkatkan kemampuan inovasi bagi industri nasional.  

“Di bawah koordinasi BPPI, unit-unit tersebut memiliki tugas dan fungsi utama untuk melaksanakan kegiatan litbang industri sesuai fokus dan kompetensi inti yang dimiliki,” ujarnya.

Hingga saat ini, lembaga litbang Kemenperin terdiri dari 11 Balai Besar dan 11 Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri.

Ngakan menjelaskan, Balai Besar dan Baristand Industri telah mengarahkan kegiatan litbangnya untuk mendukung peningkatan daya saing bagi 10 sektor industri prioritas.

Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, kesepuluh sektor prioritas tersebut, yaitu industri pangan, industri farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan, industri tekstil, kulit, alas kaki, dan aneka, industri alat transportasi, serta industri elektronika dan telematika.

Selanjutnya, industri pembangkit energi, industri barang modal, komponen, bahan penolong, dan jasa industri, industri hulu agro, industri logam dasar dan bahan galian bukan logam, serta industri kimia dasar berbasis migas dan batubara.

 “Selaras dengan peningkatan daya saing nasional, unit BPPI di daerah membentuk inkubator bisnis teknologi,” kata Ngakan.

Misalnya, di Makassar, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) telah menginisiasi berdirinya inkubator bisnis teknologi dengan jumlah tenant sebanyak 11 Industri Kecil dan Menengah (IKM) pada periode 2016-2017.

Di Yogyakarta, Balai Besar Kerajinan Batik (BBKB) telah ikut mengembangkan desain motif batik untuk beberapa daerah di Indonesia sejak tahun 2009.

Di samping itu, Ngakan menyampaikan, BPPI juga tengah mempertajam arah kegiatan litbangnya untuk untuk menyongsong transformasi Industry 4.0 melalui pengembangan teknologi tinggi. Contohnya, pengembangan sistem solar cell (on grid) dan pembuatan baterai listrik yang dilakukan Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung.

Ada pula, pembuatan keramik magnetik jenis barium ferrite untuk komponen elektronik oleh Balai Besar Keramik (BBK) Bandung, pembuatan formulasi komposisi nanokomposit HDPE-NPCC untuk lampu hemat energi (LHE) oleh Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) Yogyakarta, serta pengembangan tracklink tank Scorpion oleh Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Bandung.

“Selain menghasilkan riset litbang untuk menjawab kebutuhan dan permasalahan sektor industri, BPPI secara berkelanjutan melakukan inovasi di bidang pelayanan publik,” imbuh Ngakan.

Salah satunya adalah pembuatan aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Publik berbasis Android yang beroperasi secara real time yang dikembangkan oleh BBIHP Makassar dan Baristand Industri Surabaya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri

Jumat, 19 April 2024 - 19:28 WIB

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM). Tim yang terdiri dari…

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…