Kadin Terus Genjot Pengembangan SDM Industri

Oleh : Ridwan | Rabu, 19 Juli 2017 - 11:15 WIB

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani (Foto: Ist)
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani (Foto: Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah menggenjot pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar lebih terampil dan kompeten, sehingga diharapkan mampu mendorong produktivitas dan meningkatkan daya saing industri yang ada di Indonesia.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani mengatakan, sumber daya manusia yang kuat tentunya akan berkontribusi terhadap peningkatan kontribusi industri terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja.

"Pada tahun 2020 – 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yang tentunya akan menjadi nilai lebih bagi Indonesia apabila potensi generasi produktif itu dipersiapkan, dikelola, dan disatukan ke dalam kekuatan bersama yang tersistem secara baik," ungkap Rosan saat acara Inagurasi program pelatihan pegembangan SDM industri di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (19/7/2017).

Berdasarkan proyeksi Kementerian Tenaga Kerja, Tantangan terberat MEA bagi sumber daya manusia adalah terjadinya pasar bebas tenaga kerja terampil (free flow of skilled labor). Agar SDM Indonesia memiliki daya saing yang kuat, kata Rosan, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing pekerja Indonesia agar dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan pasar tenaga kerja, khususnya di industri, baik di dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, Data BPS menunjukan bahwa saat ada lebih dari 7 juta angkatan kerja yang belum mempunyai pekerjaan, sementara di saat yang sama dunia usaha mengalami kesulitan untuk merekrut tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dan siap pakai. Ketidaksesuaian (mis-match) antara kebutuhan dunia industri dengan ketersedian tenaga terampil di Indonesia masih menjadi kendala pada kemampuan tenaga kerja Indonesia untuk bersaing di era MEA. "Pelaku industri menginginkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan juga mudah untuk dikembangkan dan didapat," terang Rosan.

Menurutnya, hal tersebut perlu didukung oleh kurikulum pendidikan keterampilan industri, standar kompetensi kerja, pelatihan dan pengembangan, serta sertifikasi bagi tenaga terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri Indonesia yang cukup mumpuni.

Untuk menjembatani ketidaksesuaian (mis-match), Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dan Kadin telah menandatangani Nota Kesepahaman  pada tanggal 26 April 2016, kemudian pada tanggal 23 Desember 2016, Presiden Jokowi melakukan deklarasi program pemagangan nasional.

Dikesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin, Anton J. Supit mengatakan, Kadin akan mendorong perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja, dan membangun kualitas dan kuantitas dari penyelenggaraan pelatihan kerja melalui pemagangan. "Kadin dan Kementerian Tenaga Kerja akan menyusun program, kurikulum, silabus, dan materi ajar di pelatihan berbasis kompetensi, serta bersama-sama melakukan monitoring dan evaluasi atas penyelenggaraan pelatihan terpadu secara berkala," kata Anton.

Pihaknya berharap kerjasama antara Pemerintah dan pelaku usaha dapat benar-benar berkontribusi pada pembangunan kompetensi tenaga kerja Indonesia sehingga dapat mendorong pertumbuhan industri, aliran investasi, dan penciptaan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Anton mengatakan, program pelatihan yang dilaksanakan saat ini, merupakan dukungan nyata dari pihak Kadin Jerman (IHK Trier) dan Ekonid mengenai pendidikan dan pelatihan vokasi, sebagai tindak lanjut pembicaraan tingkat tinggi antara Presiden Joko Widodo dengan Konselir Angela Markel tahun 2016 yang lalu. “Program pelatihan ini masuk angkatan yang ke-2 dan mensertifikasi 20 orang peserta. Pada angkatan yang pertama sudah tersertifikasi 22 peserta,” ungkap Anton.

Dia menjelaskan, sejak angkatan pertama yang lalu sudah dilakukan sosialiasi pentingnya pelatih tempat kerja di 12 kawasan industri di Karawang dan Bekasi dan sudah dilatih lebih dari 177 in-company trainer untuk mendukung program pelatihan vokasi di masing masing perusahaan.

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…