Mendorong Kaum Muda Bertani Modern dengan Mekanisasi

Oleh : Hariyanto | Rabu, 12 Juli 2017 - 14:10 WIB

Ilustrasi Pertanian (Ist)
Ilustrasi Pertanian (Ist)

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Tidak mudah mengajak generasi muda untuk mencintai pertanian, di tengah gempitanya industrialisasi dan konsumerisme urban. Kemewahan gaya hidup masyarakat kota dan daya tarik industri menjadikan generasi muda berbondong-bondong meninggalkan sektor pertanian sebagai ladang kehidupannya.

Di Indonesia dari tahun ke tahun terus terjadi penurunan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian. Tahun 2014 lalu tenaga kerja di sektor pertanian tinggal 40,83 juta orang dibandingkan tahun 2011 masih ada sebanyak 42,48 juta orang. Pada tahun 2014 sektor pertanian menyerap sekitar 35,76 juta atau sekitar 30,2% dari total tenaga kerja.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan), sejak era pemerintahan Joko Widodo terus mentransformasi pertanian Indonesia menuju modernisasi dengan membagikan puluhan ribu alat dan mesin pertanian (alsintan) berbagai jenis dari mulai traktor pengolah tanah, transplanter benih padi, penyiang gulma, combine harvester atau alat panen padi yang dilengkapi dengan packing karung.

"Banyak manfaat yang diperoleh dengan mekanisasi atau modernisasi pertanian antara lain mempercepat proses penyiapan lahan sehingga mampu menyingkat waktu kegiatan usahatani antara lain guna mengejar ketersediaan air, mengurangi dan menurunkan biaya produksi budidaya pertanian khususnya padi sampai 40%, menyerempakkan kegiatan olah sawah, tanam dan panen sehingga dapat memotong siklus organisme penyakit tumbuhan (OPT)," terang Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Pending Dadih Permana.

Selain itu, manfaat mekanisasi pertanian juga untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja sektor pertanian yang jumlahnya makin menyusut belakangan ini. Meningkatkan efisiensi sumberdaya yaitu waktu, tenaga dan biaya, meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, Mengurangi resiko gagal panen dan berkurangnya produksi karena salah penanganan saat pasca panen.

"Serta meningkatkan pendapatan petani secara umum dan meningkatkan Luas Tambah Tanam padi sehingga produksi lebih meningkat," tambah Pending Dadih.

Dengan mekanisasi, lanjut Pending Dadih, usaha pertanian lebih mudah menggaet kaum muda masuk bidang pertanian karena alasan mampu memberikan pendapatan yang semakin layak sekitar 60 juta per tahun dari lahan 1 Ha.

"Selain itu juga lebih bergengsi di mata publik karena bekerja dengan menggunakan alat dan mesin pertanian serta memberikan tantangan lebih besar kepada kaum muda," katanya.

Pada 2015, Kementan telah menyumbangkan kurang lebih 80 ribu unit Alsintan kepada masyarakat petani yang ada di seluruh pelosok tanah air, meningkat 100% dari tahun 2014 sebanyak 40.000 unit. Ke-80 ribu unit Alsintan tersebut meliputi Alsintan Pra Panen seperti traktor, rice transplanter, pompa air, dan Alsintan Pasca Panen seperti Combine Harvester, Power Thresser, Dryer, dan Corn Sheller.

"Pada tahun 2016, jumlah alsintan yang dibagikan kepada petani meningkat menjadi 100.000 unit, meskipun anggaran pembangunan pertanian justru menurun 13,34% dari Rp 27,58 triliun turun menjadi Rp 23,90 triliun," ungkap Pending Dadih.

Pria yang juga pernah menjabat Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementan ini menilai, seiring berjalannya waktu, perubahan struktur sosial di bidang pertanian akan berjalan terus. Tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian akan terus menyusut sehingga sektor ini kekurangan tenaga kerja dan upah tenaga kerja semakin mahal. Struktur kepemilikan lahan juga akan terus berubah seiring berjalannya sistem waris, karena itu rekonstruksi kepemilikan lahan akan terus terjadi perubahan.

"Oleh karena itu, modernisasi sistem pertanian berbasis alsintan akan menjadi solusi yang bagus untuk mengantisipasi transformasi di bidang pertanian tersebut," ujarnya.

Terobosan yang dilakukan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan menggalakkan alsintan dan modernisasi sistem budidaya pertanian khususnya dalam UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai, menurut beberapa petani muda yang sekarang terjun di bidang pertanian, dengan penggunaan alsintan mampu memberikan gairah baru kepada kaum muda untuk tidak lagi malu dan gengsi berkiprah di bidang pertanian.  

Dengan menerapkan sistem pertanian modern dan menggunakan alsintan modern, hasil yang didapatkan pun lebih besar dan lebih menguntungkan sehingga mampu memberikan jaminan kehidupan yang lebih baik.

"Karena itu, kaum muda lebih bersemangat dalam menjalankan usaha tani. Mereka tidak lagi ragu menggantungkan harapan dan masa depannya dengan bertani.  Sekarang bertani adalah profesi bergengsi, prospeknya bagus dan menguntungkan. Bertani bisa menjadi solusi," tukas Pending Dadih.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…