Maraknya Investasi dan Ekspansi, Industri Kimia, Tekstil dan Aneka di Targetkan Tumbuh 5,4 Persen

Oleh : Robert Barus | Minggu, 09 Juli 2017 - 11:25 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kemenperin)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Kementerian Perindusterian mencatat, pertumbuhan IKTA pada kuartal pertama tahun 2017 sebesar 5,16 persen atau naik 0,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016.

Kemenperin menargetkan pertumbuhan industri kimia, tekstil dan aneka (IKTA) akan mencapai 5,4 persen sepanjang tahun 2017. Capaian ini didorong dari maraknya investasi dan ekspansi di sektor strategis tersebut.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Kemenperin memprioritaskan percepatan pembangunan industri petrokimia di dalam negeri pada tahun 2017. "Kita akan prioritaskan pembangunan industri petrokimia ditahun ini, sebab, sektor strategis ini berperan penting sebagai pemasok bahan baku bagi banyak manufaktur hilir seperti industri plastik, tekstil, cat, kosmetika hingga farmasi," ujar Menperin kepada Industry.co.id beberapa waktu lalu di Jakarta.

Untuk itu, pihaknya terus mendorong investasi industri petrokimia agar bisa terealisasi tahun ini. Apalagi, pabrik petrokimia terakhir dibangun pada tahun 1998.

Airlangga pun menyebutkan, ada beberapa perusahaan petrokimia yang telah melaporkan kepada dirinya akan segera menanamkan modalnya di Indonesia dalam upaya menambah kapasitas dan membangun pabrik baru.Ekspansi ini bertujuan memenuhi kebutuhan bahan baku kimia berbasis nafta cracker di dalam negeri sehingga nanti kita tidak perlu lagi impor.

Misalnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. selaku industri nasional, akan menggelontorkan dana sebesar USD6 miliar atau sekitar Rp80 triliun sampai tahun 2021 dalam rangka peningkatan kapasitas produksi.
Pada tahun ini pula, perseroan akan berinvestasi sebesar USD150 juta untuk menambah kapasitas butadiene sebanyak 50 ribu ton per tahun dan polietilene 400 ribu ton per tahun.

Kemudian, industri petrokimia asal Korea Selatan, Lotte Chemical Titan akan merealisasikan investasinya sebesar USD 3-4 miliar atau sekitar Rp52-53 triliun untuk memproduksi nafta cracker dengan total kapasitas sebanyak 2 juta ton per tahun. Bahan baku kimia tersebut diperlukan untuk menghasilkan ethylene, propylenedan produk turunan lainnya.

Pada kuartal pertama tahun 2017, nilai investasi sektor IKTA mencapai Rp22,17 triliun. Sedangkan,sasaran untuk total nilai investasi tahun 2017 sebesar Rp152 triliun. Realisasi investasi sektor IKTA tahun 2016 mencapai Rp122,5 triliun dengan kontribusi sekitar 37,24 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan non-migas nasional.

Sebelumnya, Dirjen IKTA Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, Juni lalu, mengatakan, industri kimia memberikan kontribusi pertumbuhan paling besar dibandingkan sektor IKTA lainnya. Apalagi, dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga membuat investasi di sektor ini menarik dan berbagai proyek masih jalan terus.

Meski secara umum investasi di sektor IKTA yang paling tinggi adalah industri kimia. Namun, saat ini Kemenperin juga memacu pengembangan industri lainnya agar dapat meningkatkan pertumbuhannya masing-masing. Kami terus berupaya meningkatkan daya saing dan produktivitas seluruh industri agar bisa sama-sama maju dan berkembang," jelas Sigit.

Sigit pun merinci, pertumbuhan tersebut ditopang oleh sektor industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 10,40 persen. Kemudian disusul industri karet, yakni barang dari karet dan plastik sebesar 7,52 persen, serta industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki sebesar 7,41 persen.


AFGANISTAN TAWARKAN KERJASAMA

Sementara itu, Afganistan serius untuk meningkatkan hubungan dagang dengan Indonesia serta mengoptimalkan investasi di sektor industri. Peluang kerja sama ekonomi ini diharapkan dapat membawa keuntungan komparatif dan kompetitif bagi kedua negara.

Ada beberapa komoditi yang mereka tertarik untuk segera dibahas. Misalnya tekstil, farmasi, building construction, dan makanan, kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto usai menerima kunjungan Duta Besar Afganistan untuk Indonesia Roya Rahmani di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Juni lalu.

Untuk menindaklanjuti peluang kerja sama tersebut, Menperin menyatakan, delegasi Indonesia perlu datang ke Afganistan untuk melakukan dialog bisnis bilateral.

Mereka juga telah menyampaikan undangan untuk pemerintah dan pelaku bisnis Indonesia bisa datang ke Kabul, ujarnya.

Secara historis, Afganistan memiliki kedekatan khusus dengan Indonesia karena merupakan salah satu negara yang mengakui awal kedaulatan Republik Indonesia. Kedua negara telah menjalin hubungan yang baik selama 62 tahun dan berperan aktif menyukseskan Konferensi Asia Afrika tahun 1955.

Sebelumnya, Menperin berharap, penguatan hubungan bilateral akan membawa pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi masing-masing negara. Dalam perdagangan antar negara, sejak tahun 2011 sampai 2015, walaupun terjadi fluktuasi, dapat tumbuh 3,83 persen rata-rata per tahun. Di tahun 2015, total perdagangan kedua negara mencapai USD36,5 juta, bahkan pada 2014 mencatat capaian tertinggi sebesar USD77 juta.

Menperin pun memberikan apresiasi kepada kalangan pebisnis Afganistan yang telah berinvestasi di Indonesia dengan nilai mencapai USD12,3 juta tahun 2016. Investasi tersebut, terdistribusi dominan di sektor industri kimia dan farmasi, sedangkan tahun sebelumnya lebih banyak di industri tekstil.

Merujuk data BKPM, nilai investasi Afganistan di Indonesia pada periode 1 Januari 2010 hingga 30 Juni 2016 menempatkan pada peringkat ke-34 daftar investor asing di Indonesia. Nilai tersebut lebih besar daripada nilai investasi Selandia Baru (peringkat ke-35), Norwegia (peringkat ke-36) atau Arab Saudi (peringkat ke-39) pada periode yang sama.

Sementara itu, Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Harjanto menyampaikan, investor Afganistan yang ingin berinvestasi di Indonesia memiliki kesempatan yang sangat baik. Pasalnya, Pemerintah Indonesia sangat terbuka terhadap masuknya investasi asing, seperti yang dapat dilihat dalam beberapa paket diregulasi yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.

Misalnya, kemudahan layanan investasi tiga Jam, insentif fasilitas di kawasan logistik berikat, perampingan pengurusan izin di sektor kehutanan, pengurangan pajak bunga deposito, insentif di kawasan industri sesuai zona, pungkasnya. (Robert Barus)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Rawanto, Building Manager Tangcity Superblock (tengah)

Jumat, 29 Maret 2024 - 13:04 WIB

Meriahkan Bulan Suci Ramadan, Tangcity Superblock Hadirkan Festival Takjil 'Umami Eats Unjuk Rasa'

Dalam rangka memeriahkan bulan Ramadan, Umami Eats, semi outdoor food court yang terletak di Tivoli Garden, Tangcity Superblock, menghadirkan festival gelaran takjil dalam “Umami Eats Unjuk…

InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:53 WIB

Top Digital Corporate Brand Award 2024 Digelar Online

InfoEkonomi.ID, portal berita seputar ekonomi, keuangan dan bisnis sukses menggelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024, Kamis (28/3). Acara penghargaan yang menggandeng…

Media briefing Modal Rakyat Indonesia

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:16 WIB

Enam Tahun Berkarya, Modal Rakyat Indonesia Terus Hadirkan Inovasi bagi Perekonomian Indonesia

Enam tahun perjalanan, namun semangat inovasi dan komitmen Modal Rakyat Indonesia terhadap kemajuan ekonomi Indonesia tetap membara. Modal Rakyat Indonesia terus menorehkan jejaknya sebagai…

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:37 WIB

Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

PEMERINTAH hendaknya segera memastikan kesiapan seluruh moda angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, untuk melayani hampir 200 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan…

Ilustrasi mudik Lebaran - Dokumentasi Roojai.co.id

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:33 WIB

Ini Tips Roojai Agar Mudik Lebaran Tenang dan Nyaman Saat Cuaca Ekstrem

Jakarta- Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 6 April hingga 8 April 2024 mendatang. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau pemudik…