Kadin Minta Pemerintah Kelola Sektor Hulu Migas Dengan Benar Agar Sektor Hilir Tidak Tertekan

Oleh : Ridwan | Selasa, 04 Juli 2017 - 08:13 WIB

Kadin
Kadin

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menghimbau agar pemerintah membebani sektor hulu minyak dan gas (migas) guna menekan impor gas yang cenderung naik.

Ketua Kordinator Gas Industri Kadin, Ahmad Wijaya mengatakan, impor memang tidak bisa ditutup, manum tetap harus ada usaha keras dari pemerintah untuk benar-benar mengelola hulu migas. Jika tidak, sektor hilir akan terus dibanjiri impor. Nantinya industri akan tertekan dan tidak memiliki daya saing.

"Saat ini impor terus terjadi, sebab pemerintah belum mampu menarik investasi industri hulu berbasis minyak dan petrochemical yang secara pertumbuhan turun ke industri intermediate baru ke industri hilir," ungkap Ahmad Wijaya di Jakarta (3/6/2017).

Khusus sektor migas, ahmad menegaskan agar impor yang membanjiri sektor hilir bisa dikurangi. "Indonesia perlu 10 pabrik baru petrochemical. Jika sudah ada, hasil produksinya tidak boleh diekspor, namun digunakan untuk kepentingan mendukung pertumbuhan industri dalam negeri," terangnya.

Menurutnya, persoalan tingginya impor di sektor migas, juga berkolerasi dengan kepentingan para trader. Sementara untuk menyakini investor refinery masih perlu waktu lama. "Masih panjang, kemungkinan satu periode Pemilu lagi belum tentu ada hasil maksimal, sebab RUU migas masih belum tuntas," katanya.

Disisi lain, lanjut Ahmad, sektor ESDM juga masih tumpang tindih di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Ditjen Migas. Alhasil semua jalan di tempat, maka tak heran potensi besar energi yang bisa mendukung industri nasional seperti LNG di wilayah timur Indonesia tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. "Semua jalan ditempat, LNG yang berlimpah dari timur selalu alasan infrastruktur belum memadai," tegas Ahmad.

Ahmad menegaskan, perbaikan sektor hulu merupakan jalan tercepat agar persoalan impor migas bisa segera dibenahi. "Jika hulu tidak ada masalah, maka sektor hilir impor bisa dihilangkan. Utamakan sektor hulu tidak ada jalan lain," pungkasnya.

Seperti diketahui, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Mei 2017, impor migas mencapai USD 1,82 miliar atau naik 10,54 persen. Secara total, nilai impor Indonesia pada bulan Mei 2017 mencapai USD 13,82 miliar atau naik 15,67 persen dibanding April 2017. Tiongkok menjadi negara pemasok barang impor nonmigas terbesar dengan nilai mencapai USD 13,67 miliar disusul Jepang sebesar USD 5,82 miliar dan Thailand sebesar USD 3,77 miliar.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…