Perlambatan Ekspor Bebani Momentum Asia Tenggara di tengah Permintaan Domestik yang Stabil

Oleh : Hariyanto | Jumat, 23 Juni 2017 - 09:52 WIB

 Economic Insight: South East Asia, ICAEW
Economic Insight: South East Asia, ICAEW

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Menurut laporan terbaru dari Economic Insight: South East Asia, ICAEW , pelambatan ekspor yang meluas di wilayah Timur Laut dan Tenggara diperkirakan akan meredakan momentum pertumbuhan Asia.

Menurut keterangan resmi yang diterima INDUSTRY.co.id, Jumat (23/6/2017), permintaan domestik diperkirakan akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan, karena fase pemulihan cepat baru-baru ini di luar perdagangan tidak akan berlanjut. Dengan kinerja yang kuat di kuartal pertama, prospek ekonomi ASEAN tetap optimis.

Pertumbuhan utama pada wilayah ini didorong oleh Malaysia dan Thailand, sementara momentum mereda di Singapura, Filipina, Vietnam dan Indonesia. Secara keseluruhan, momentum pertumbuhan Asia akan meredam di bawah pengaruh luasnya pengurangan ekspor walaupun permintaan domestik stabil-dua faktor penting yang mendasari kinerjanya yang kuat di kuartal pertama.

Ekspor pada Q2 dimulai kurang baik dan tren ini hadir di seluruh Asia. Kunci ekonomi utama, termasuk Tiongkok dan Singapura, juga mengamati penurunan dalam pertumbuhan volume ekspor.

Di Singapura, permintaan akan impor Tiongkok yang moderat setelah kenaikan kuat di Q1 2017 akan lebih lanjut melihat penurunan ekspor di kuartal mendatang. Di Malaysia, ekspor bersih berkurang 2,9% poin dari pertumbuhan PDB kuartalan akibat lonjakan impor.

Penasihat Ekonomi ICAEW & Pimpinan Ekonom Oxford Economic, Priyanka Kishore mengatakan, setelah hasil Q1 yang positif, pihaknya telah meningkatkan prospek pertumbuhan untuk beberapa ekonomi Asia, termasuk Malaysia dan Thailand.

"Namun, kami berhati-hati dalam perkiraan kami karena berbagai hambatan utama pada peningkatan pertumbuhan Q1 di kawasan ini. Kami memperkirakan pertumbuhan Asia Tenggara akan kembali ke 4,5% pada Q4 2017, dengan pertumbuhan PDB setahun sedikit lebih tinggi dari 2016." ujarnya.

Di sisi lain, permintaan domestik diperkirakan akan terus mendorong pertumbuhan Asia Tenggara pada tingkat yang stabil. Ruang bantuan moneter untuk merangsang permintaan domestik masih terbatas karena kombinasi berbagai faktor seperti memburuknya inflasi, tingkat hutang yang tinggi, kekhawatiran stabilitas keuangan, penurunan transmisi kebijakan moneter, dan keinginan untuk memberi keleluasan kebijakan jika terjadi guncangan eksternal.

Selain itu, Filipina, Malaysia dan Indonesia diperkirakan akan menaikkan suku bunga di kuartal mendatang. Ada juga kurangnya keinginan politik untuk mengeksplorasi pilihan kebijakan ekspansi fiskal.

Sementara, Direktur Regional ICAEW Asia Tenggara Mark Billington memperkirakan, permintaan domestik akan terus mendukung pertumbuhan kawasan ini, mengingat pemulihan yang cepat namun tidak stabil dalam perdagangan eksternal global.

"Negara-negara ASEAN perlu fokus pada penyediaan lingkungan investasi bisnis yang lebih menarik. Lebih banyak stimulus fiskal guna mendukung permintaan domestik adalah salah satu cara agar bisa tercapai," ungkapnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pengukuhan Nia Kurnia sebagai Bunda Literasi Sumenep di acara Madura Writers Readers Festival 2024.

Selasa, 23 April 2024 - 23:38 WIB

Bupati Sumenep Buka Acara Madura Writers Readers Festival

Selain disemarakkan dengan kehadiran para penggerak literasi budaya, serta bazar buku murah, di Madura Writers Readers Festival 2024 juga diselenggarakan pengukuhan Nia Kurnia sebagai Bunda…

Strategi pemasaran (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 22:57 WIB

Strategi Dalam Mempengaruhi Perilaku Pembelian Pelanggan

Dalam pasar yang kompetitif saat ini, memahami dan mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan sangat penting agar bisnis dapat berkembang. Dengan munculnya teknologi baru dan berkembangnya preferensi…

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…