Masyarakat Dunia Krisis Kepercayaan pada Media

Oleh : Chodijah Febriyani | Jumat, 23 Juni 2017 - 07:14 WIB

Media cetak (Foto Ist)
Media cetak (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - London- Sebagian besar orang sudah kehilangan kepercayaan pada media arus utama dan lebih curiga terhadap media sosial, demikian temuan sebuah jajak pendapat pada Kamis (22/6/2017)

Edisi terbaru Digital News Report dari lembaga kajian jurnalistik, Reuters Institute for the Study of Journalism, menemukan adanya kecurigaan tinggi terhadap berita dan komentar. Sekitar 33 persen dari 70.000 responden dari 36 negara mengaku tidak bisa mempercayai kebenaran berita, lapor Reuters.

Hanya 24 persen responden yang percaya bahwa media sosial melakukan tugas yang baik dalam memisahkan fakta dari hasil karangan, sementara media arus utama mendapat suara 40 persen menyangkut tugas yang sama.

Di sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, para responden punya kecenderungan jauh lebih besar untuk percaya pada media arus utama yang dianggap mampu menghentikan penyebaran berita bohong.

Sementara di negara lain seperti Yunani, para warga lebih percaya pada media sosial.

"Meski media arus utama tidak dipercaya, mereka masih punya tingkat kepercayaan dua kali lipat lebih tinggi untuk memisahkan fakta dari fiksi dibanding media sosial," kata Nic Newman, kepala tim penulis edisi keenam Digital News Report.

"Berita bohong sebenarnya merupakan kabar baik bagi jurnalisme, karena bisa menjadi kesempatan untuk membangun kembali nilai penting mereka bagi masyarakat dan fokus pada kualitas," kata Newman.

Dia mengatakan bahwa banyaknya berita bohong membuat orang rela membayar mahal untuk mendapatkan berita dari media terpercaya. Saat ini, 16 persen warga Amerika Serikat bersedia berlangganan berita dibanding sembilan persen pada waktu sebelumnya. Bukti yang ada juga menunjukkan kecenderungan sama di negara lain.

Meski banyak yang menganggap kalangan muda lebih memilih berita gratis, penelitian tahunan Reuters Institute menunjukkan bahwa 35 persen konsumen berita dari kalangan muda di seluruh dunia mau membayar berita berkualitas, sebagaimana yang mereka lakukan untuk mendapatkan layanan musik (Spotify) dan video (Netflix).

Jajak pendapat Reuters Institute, yang menggunakan jasa YouGov, juga menunjukkan bahwa 54 persen konsumen kini menggunakan media sosial untuk mengetahui berita terbaru.

Survei yang sama juga menunjukkan keterkaitan erat antara rendahnya tingkat ketidakpercayaan kepada media dan anggapan bias pemberitaan.

Kecenderungan ini sangat nampak di negara-negara dengan polarisasi politik tinggi seperti Amerika Serikat, Hongaria, dan Italia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump sering kali menyerang media arus utama karena dianggap menyebar kebohongan dan tidak adil dalam peliputan.

Newman berpendapat bahwa peran media sosial belum tergantikan, meski banyak orang kini memilih aplikasi pengirim pesan untuk mendapatkan berita, karena frustrasi terhadap debat berkepanjangan di Facebook dan Twiter.

"Media sosial berperan besar untuk penyebaran berita insidental, terutama di negara-negara dengan media yang dikontrol oleh pemerintah," kata dia.

"Media sosial menyebarkan lebih banyak sudut pandang dan isu, sebagaimana terjadi saat krisis migran di mana orang-orang melaporkan secara langsung dari tempat penampungan pengungsi," kata Newman. (Ant)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Danamon dan Central Park Mall Berkolaborasi Perkuat Ekosistem Finansial

Selasa, 19 Maret 2024 - 07:15 WIB

Danamon dan Central Park Mall Berkolaborasi Perkuat Ekosistem Finansial

Sebagai bagian dari komitmen untuk mengembangkan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menjadi grup keuangan terkemuka, dengan profitabilitas yang berkelanjutan, Danamon terus melakukan berbagai…

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Biaya Kuliah Tinggi, Pinjaman Pendidikan Jadi Solusi?', Senin (18/3).

Selasa, 19 Maret 2024 - 07:15 WIB

Wow! Kabar Baik bagi Mahasiswa yang tidak mendapatkan KIP, Pemerintah Bakal Siapkan Pinjaman Lunak Tanpa Bunga

Jakarta, FMB9 - Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi. Masih belum terjangkaunya biaya pendidikan tinggi bagi…

Menteri Basuki Tegaskan Komitmen Kementerian PUPR Gunakan Produk Dalam Negeri

Selasa, 19 Maret 2024 - 06:15 WIB

Menteri Basuki Tegaskan Komitmen Kementerian PUPR Gunakan Produk Dalam Negeri

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono terus mendorong pemanfaatan produk dalam negeri dalam pembangunan infrastruktur di Kementerian PUPR.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (kanan) berinteraksi dengan pelanggan GraPARI TelkomGroup Medan dalam rangkaian acara Safari Ramadan sebagai bagian dari program TelkomGroup Siaga RAFI (Ramadan Idul Fitri) 2024 di Medan, beberapa waktu lalu.

Selasa, 19 Maret 2024 - 05:33 WIB

Safari Ramadan 1445 H TelkomGroup: Tinjau Kesiapan Infrastruktur Layanan Telekomunikasi dan Salurkan Bantuan CSR

Bersamaan dengan momentum Ramadan dan Idul Fitri 1445 H, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali melaksanakan kegiatan tahunan Safari Ramadan sebagai bagian dari program TelkomGroup…

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan Dankodiklat TNI

Selasa, 19 Maret 2024 - 05:33 WIB

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan Dankodiklat TNI

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI, dari Letjen TNI Eko Margiyono kepada…