BKPM Kembangkan Inovasi dan Kemudah Bagi Investor India

Oleh : Herry Barus | Kamis, 15 Desember 2016 - 04:25 WIB

BKPM
BKPM

INDUSTRY.co.id - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan Indonesia dan India sepakat untuk menigkatkan kerja sama investasi melalui penandatanganan nota kesepahaman tentang standardisasi perdagangan.

Penandatanganan nota kesepahaman oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India Narendra Modi itu diyakini dapat meningkatkan perdagangan dan mendukung kerja sama di sektor ekonomi dan meningkatkan kerja sama di bidang investasi.

Tom, sapaan akrab Thomas, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan peningkatan kerja sama ekonomi terutama diversifikasi perdagangan antara Indonesia dengan India menjadi isu utama pertemuan bilateral tersebut.

Dia juga menyebut saat ini pemerintah sudah banyak mengeluarkan kebijakan yang mendukung kemudahan bagi para pebisnis sehingga dengan banyaknya potensi di Indonesia akan banyak peluang bisnis terbuka bagi para investor.

"Investasi merupakan kunci dari perekonomian Indonesia saat ini sehingga kita perlu mengubah, menyederhanakan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dalam berbisnis. Itu sudah kita lakukan, langkah selanjutnya adalah promosi," katanya.

Tom menambahkan, berbagai inovasi terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi para investor.

Pemerintah telah melakukan deregulasi berbagai jenis peraturan dan perizinan, memberikan layanan izin investasi tiga jam, serta pengampunan pajak untuk menarik minat investor.

"Banyak peluang di Indonesia, tapi kita juga perlu memberikan servis yang baik bagi para investor. Selain itu, kami juga berusaha agar investasi ini bisa merata di berbagai daerah dan sektor supaya pembangunan dan penyerapan tenaga kerja merata," katanya.

Tom sendiri bertemu dengan 20 CEO India dan lima CEO Indonesia dalam kunjungan resmi kenegaraan bersama dengan Presiden Joko Widodo ke India pada Selasa (13/12).

Menurut data BKPM, pada Januari-September 2016 investasi India berada pada posisi ke-25 dengan nilai realisasi mencapai 37,76 juta dolar AS dengan total 335 proyek.

Pencapaian tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 dengan realisasi investasi mencapai 33,2 juta dolar AS dengan total 145 proyek.

Pada tahun 2016, realisasi investasi asal India terbesar pada sektor perdagangan besar tekstil, pakaian dan alas kaki yang mencapai 16,42 juta dolar AS. (Hrb)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jumat, 19 April 2024 - 14:51 WIB

Progress Capai 77%, Kementerian PUPR Targetkan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Rampung Awal 2025

Melanjutkan tinjauan dari Provinsi Sumatera Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi dengan PJ Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Anggota…

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…